Dulu Pemakai, Kini Melawan!! Bisa Menjadi Contoh
Suasana perumahan warga Desa Sukoharjo, Rembang.
Suasana perumahan warga Desa Sukoharjo, Rembang.

Rembang – Desa Sukoharjo (Jarakan) Kecamatan Rembang Kota dulu sempat terkenal para nelayannya memakai alat tangkap terlarang, jaring cothok.

Tapi lambat laun kampung tersebut bersih dari jaring cothok dan justru mereka berbalik arah. Nelayan Sukoharjo melawan keras penggunaan jaring cothok. Bagaimana ceritanya sampai terjadi fenomena kontras semacam itu ?

Kepala Desa Sukoharjo, Lilik Haryanto membenarkan dulu nelayan di desanya memang terkenal memakai jaring cothok. Bahkan beberapa kali sampai terjadi kericuhan di tengah laut dengan nelayan dari desa lain yang merasa terganggu.

“Salah satunya nelayan dari desa kami ricuh dengan nelayan Desa Pasar Banggi Rembang, “ tuturnya, Senin (28 Agustus 2023).

Lantaran melaut serba tidak tenang, pihak desa bersama kelompok nelayan turun tangan musyawarah. Seiring waktu bergulir, akhirnya disepakati meninggalkan jaring cothok dan berganti dengan alat tangkap lain.

Lilik mencontohkan nelayan saat ini lebih mengandalkan jaring gondrong untuk mencari cumi-cumi dan bobo alat tangkap rajungan.

“Saat ini di desa kami, Pandean dan Kabongan free, steril, nggak ada yang pakai cothok, meski lagi sepi. Tapi ada desa-desa yang dulu sadar, malah sekarang ikut pakai cothok. Ini yang kami prihatin, “ kata Lilik.

Menurut Lilik, jika ada nelayan Sukoharjo memergoki nelayan desa lain menggunakan jaring cothok, biasanya nelayan beserta kapal akan dibawa ke pinggir laut, kemudian dilaporkan kepada aparat berwenang.

“Kalaupun ada nelayan kami membakar jaring cothok, mungkin karena pelaku sudah beberapa kali ketangkap, tapi belum jera, “ ungkapnya.

Bagi desa yang nelayannya masih mengoperasikan jaring cothok, ia menyarankan perlu langkah-langkah bersama antara pemerintah desa dan kelompok nelayan.

Meski kondisi hasil tangkapan sedang sepi, namun hal itu jangan sampai menjadi alasan untuk nekat mengoperasikan alat tangkap terlarang. Apalagi untuk jangka menengah dan jangka panjang, keberadaan alat tangkap semacam itu akan semakin memperparah kerusakan ekosistem laut. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan