Sulang – Selama musim kemarau berlangsung, umumnya banyak Desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih karena mengalami kekeringan. Salah satu yang menjadi langganan kekeringan di Kabupaten Rembang adalah Desa Pranti Kecamatan Sulang.
Salah seorang perangkat Desa Pranti, Tariman menjelaskan kekeringan yang melanda Desanya setiap tahun disebabkan karena faktor alam. Selain karena kemarau, tanah di wilayah Desa Pranti termasuk dalam jenis tanah padas biru, yang dikenal sangat minim kandungan air didalamnya.
“Sini itu jenis tanahnya padas biru jadi susah cari sumber air. Kalau musim hujan mungkin ada sedikit, tapi kalau kemarau ya nggak ada sama sekali,” katanya.
Tariman menambahkan, untuk membantu warga dalam memanfaatkan air sungai, Pemeintah Desa Pranti sejak tahun 2012 melakukan Pengadaan Air Bersih (PAB). Mekanismenya yaitu dengan melakukan penyedotan air sungai, kemudian dimasukan kedalam kolam penampungan.
Selama berada di penampungan, air sungai akan melewati beberapa proses penyaringan. Setelah tahap akhir penyaringan selesai, hasilnya air sudah dalam kondisi jernih dan siap untuk disalurkan ke masyarakat.
“Jadi Pemdes ikut bantu warga dalam mengolah air sungai. Taunya warga air sudah dalam kondisi jernih. Per meter kubik kita tarif sebesar Rp 3000,” imbuhnya.
Salah seorang warga Desa Pranti, Ngajiman menuturkan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari memang sudah dilakukan warga setempat sejak dulu. Namun seiring berkembangnya zaman, pemanfaatan air sungai hanya untuk kebutuhan mandi dan mencuci saja.
Sementara untuk minum dan memasak, warga memilih untuk membeli air galon atau air kajar.
“Waktu kecil dulu ya sudah biasa ngambil air di Sungai terus disaring dan dibuat masak. Sekarang zaman sudah maju, ada air kajar air galon,” pungkasnya.
Sampai dengan awal bulan Agustus ini, ketersediaan air sungai di Desa Pranti masih cukup aman. Stok yang ada diprediksi mampu bertahan hingga akhir bulan. Sedangkan permohonan bantuan air bersih, kemungkinan baru akan dilayangkan sekira bulan September atau Oktober. (Wahyu Adhi).