

Rembang – Pasokan aspal yang belum normal menjadi salah satu kendala molornya penanganan jalan rusak di Kabupaten Rembang.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Nugroho mengakui suplai aspal masih terbatas pada awal tahun 2023 ini, sehingga penggarapan proyek jalan sisa tahun 2022 masih harus antri mendapatkan aspal.
“Sejumlah pihak pemasok aspal yang mendukung penyedia (pelaksana proyek) masih terbatas, belum lancar pasokan aspalnya, “ terangnya.
Ia menyampaikan kalau ada lapis pondasi agregat (LPA) yang saat ini banyak terlihat seperti lubang, sebagai tanda bahwa pelaksana proyek sedang menunggu jadwal pengaspalan.
Contohnya ruas jalan Japerejo – Pamotan. Penggelaran LPA sudah cukup lama, tapi jadwal pengaspalannya baru mulai tanggal 04 Januari 2023.
“Kalau masyarakat mungkin melihatnya seolah-olah kok dibiarkan atau mangkrak, itu nggak. Itu persiapan mau ditutup lapisan aspal. Penyedia juga ingin kerja cepat, karena mereka menanggung argo berjalan (denda di masa perpanjangan kontrak‑red) “ tandas Nugroho.
Selain ruas jalan Japerejo – Pamotan, jadwal pengaspalan juga sudah muncul di sejumlah ruas jalan lainnya. Masing-masing antara Sendangagung – Grawan Kecamatan Sumber 3 – 5 Januari 2023, Nglojo – Lodan Kecamatan Sarang 4 – 9 Januari, Jalan majapahit – Pahlawan Kota Rembang 7 – 14 Januari, Jl. Slamet Riyadi Rembang 11 – 20 Januari, kemudian ruas jalan Tegaldowo – Timbrangan Kecamatan Gunem 22 – 28 Januari, Banyudono – Pengkol Kecamatan Kaliori 18 – 25 Januari 2023.
Nugroho menambahkan pihaknya akan berupaya air tidak menggenang di jalan, tetapi bisa mengalir ke saluran drainase. Jika belum ada saluran, maka perlu dilengkapi drainase sementara.
“Kalau sudah ada saluran, tinggal membuatkan sodetan-sodetan jalan air, agar air bisa masuk drainase. Kalau nggak ada, alat berat kami bisa buat saluran tanah, yang penting air bisa mengalir di kanan kiri jalan, “ bebernya.
Lalu bagaimana dengan kualitas proyek, ditengah perpanjangan masa kontrak ? Nugroho memastikan pihaknya tetap akan melakukan pengujian di setiap lapisan, namun harus menunggu kondisi cuaca cerah.
“Setiap lapis pondasi itu harus kami uji kepadatannya. Pengujian kepadatan tidak mungkin dilakukan jika kondisi basah, jadi semua lapisan itu kalau tidak dapat cuaca cerah ya tidak bisa kita berikan ijin untuk kita terima sebagai perkerasan yang siap untuk diaspal dan jika hujan, tidak kita ijinkan untuk menggelar aspal, ” pungkas Nugroho. (Musyafa Musa).