

Sedan – Merawat puluhan jenis satwa di dalam satu lokasi, menjadi tantangan tersendiri bagi Karang Taruna Desa Ngulahan Kecamatan Sedan, selama menjaga kelangsungan destinasi wisata Ngulahan Park.
Muzani, salah satunya. Pria berusia 28 tahun ini mengaku sudah 2 tahun terakhir ikut terlibat merawat beragam jenis satwa, koleksi Ngulahan Park.
“Sehari kita kasih makan 3 kali. Untuk jumlah hewan, perkiraan 50 an, “ tuturnya.
Menurutnya, dari sisi makanan tidak terlalu sulit. Kebanyakan buah-buahan untuk asupan makan burung dan kera. Kalau ular, justru termasuk hewan yang paling mudah. Hanya 3 Minggu sekali, diberi makan seekor ayam.
Kendala yang terjadi selama ini, ketika ada hewan baru didatangkan. Sering kali hewan-hewan lain mengganggu, seperti burung merak, ayam mutiara dan burung gelatik.
“Mereka usil kalau ada hewan baru, ngganggu. Paling itu kendalanya, “ kata Muzani.
Ditanya ada hewan yang sering lepas atau tidak, Muzani membenarkan ada, tapi mereka biasanya kembali lagi. Ia mencontohkan burung rangkong, ketika Maghrib memilih terbang menuju permukiman penduduk. Namun begitu pagi tiba, kembali lagi ke kawasan destinasi wisata Ngulahan Park.
“Burung rangkong sudah biasa lepas, tidurnya di depan rumah-rumah warga sana. Tapi kalau pagi, datang lagi ke sini (kawasan wisata). Burung lain ada juga yang lepas, tapi waktunya makan, mereka kembali, “ imbuhnya.
Muzani menimpali kedepan Karang Taruna Desa Ngulahan sudah merencanakan penambahan satwa. Jenisnya apa, tinggal menunggu kesepakatan.
Tapi kalau mengacu permintaan pengunjung, belakangan ini banyak yang menyarankan ada gajah di Ngulahan Park.
“Pengunjung sering tanya, gajahnya kok nggak ada. Untuk sementara masih sulit memenuhi, kita baru sebatas omong-omong. Tergantung nanti kesepakatan temen-temen bagaimana, “ beber Muzani.
Untuk urusan berbagi tugas merawat binatang, ia dan rekan-rekannya berupaya konsisten. Mengingat, satwa menjadi daya tarik Ngulahan Park, selain kolam renang di lokasi tersebut.
“Kalau misal saya ada urusan mendadak, ya gantian sama temen yang lain. Begitu pula sebaliknya, yang penting komunikasi, jangan sampai lupa kasih makan hewan-hewan di sini, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).