

Rembang – Banjir menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Rembang, sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi (15 Oktober 2022).
Banjir menggenangi wilayah Kecamatan Lasem, Kecamatan Bulu bagian barat, Kecamatan Sumber bagian selatan dan Kecamatan Kaliori. Ratusan rumah warga dilaporkan terendam banjir.
Banjir terjadi karena turun hujan deras lebih dari 3 jam. Setelah itu hujan dengan intensitas rendah masih terus mengguyur sampai Sabtu pagi, bahkan disertai Sambaran petir.
Moch. Asnawi, tokoh warga Desa Kedungtulup Kecamatan Sumber menuturkan tidak hanya menggenangi rumah penduduk, banjir juga mengakibatkan ternak ayam dan kambing milik warga terseret derasnya arus air.
“Banjir kali ini termasuk cukup parah. Ada pula sapi terseret banjir sejauh 200 Meter, tapi beruntung bisa diselamatkan, masih hidup, ” ujarnya.
Setelah banjir di Kecamatan Sumber surut, laju air kemudian mengarah ke Kecamatan Kaliori.
Beberapa desa di Kecamatan Kaliori yang kondisi banjirnya lumayan parah, seperti Desa Wiroto, Maguan dan Meteseh.
Warga Desa Meteseh, Muhammad Majiin mengatakan banjir kali ini menggenangi lebih dari 90 persen kawasan permukiman.
Di sisi barat kampungnya, merupakan dataran rendah, sehingga ketinggian air sempat mencapai 1 Meter. Sedangkan di Desa Meteseh sisi timur, posisinya relatif lebih tinggi.
“Jadi yang lebih parah, bagian barat mas, ” kata Majiin.
Majiin menimpali masyarakat korban banjir umumnya masih bertahan di rumah masing-masing, sambil menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
“Barang elektronik maupun barang yang mudah basah di dalam rumah kita naikkan ke atas meja, biar nggak rusak. Kalau ternak kambing, sapi, kita ungsikan ke lokasi yang aman, ” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati menyatakan pihaknya langsung turun melakukan pendataan, sekaligus memetakan titik-titik yang perlu mendapatkan fokus perhatian untuk evakuasi korban banjir.
“Misalnya di Desa Meteseh dan Wiroto. Temen-temen lapangan dan relawan kita dorong ke lokasi untuk membantu penanganan pertama dan membagikan nasi bungkus, ” tandasnya.
Sejauh informasi yang diterima BPBD, belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut. (Musyafa Musa).