

Lasem – Garis pantai di Kabupaten Rembang, menjadi yang paling panjang se-Jawa Tengah, karena mencapai hampir 64 kilo meter. Namun sayangnya konsumsi makan ikan harian di Kabupaten Rembang, masih sangat rendah.
Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ menyampaikan masalah tersebut, ketika berlangsung kampanye “Gemar Makan Ikan” di Pondok Pesantren Kauman Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Rabu sore (10/08).
Ia memperinci dengan garis pantai sepanjang itu, hasil tangkapan ikan menembus 92 ribu ton per tahun.
“Garis pantai laut kita terpanjang se Jawa Tengah. Ini bukan prestasi, gak usah tepuk tangan. Ini justru nanti akan saya ceritakan ada ironi di sini, “ tuturnya.
Gus Hanies, demikian sapaan akrab Wakil Bupati menimpali konsumsi ikan harian masyarakat hanya 36 kilo gram setahun.
“Sampeyan bagi 12, sebulan muk mangan 3 Kg. Dibagi sedino mangan iwak, sedikit sekali, “ imbuh Wakil Bupati.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Usaha Dan Peningkatan Daya Saing Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Rembang, Nurida Adante Islami menjelaskan pihaknya sengaja memilih Ponpes Kauman Lasem, karena santrinya banyak dan multi kultur dari berbagai daerah, serta lokasinya strategis, menjadi bagian proyek penataan Kota Pusaka Lasem.
“Abah Zaim, selaku pengasuh pondok pesantren juga mengundang tetangga sekitar warga Tionghoa, untuk ikut bergabung, “ terangnya.
Tidak hanya mengkampanyekan gemar makan ikan, tetapi Dinas Kelautan Dan Perikanan juga memberikan pelatihan olahan ikan kepada santriwati.
“Misalnya cara buat bakso ikan yang memang disukai anak-anak, “ imbuh Dante.
Pada bagian akhir ditutup “Mangan Gedhen”, makan bersama-sama santri di halaman lorong pondok pesantren, dengan menggunakan alas daun pisang yang panjangnya sampai belasan meter dan tentu saja lauknya memakai olahan ikan.
“Dalam bentuk nugget, sempolan, kemudian olahan capjay seafood. Wah ramai sekali pokoknya, jadi ini cara makan khas pondok pesantren, “ ucapnya.
Dante menimpali menyasar kalangan santri, agar konsumsi ikan kedepan semakin meningkat dan menjadi generasi penerus yang gizinya benar-benar tercukupi. (Musyafa Musa).