

Rembang – Masih banyak masyarakat yang melupakan gosok gigi pada malam hari sebelum tidur, padahal kebiasaan tersebut sangat efektif untuk mencegah gigi berlubang.
Dokter Gigi RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Agatha Prita menjelaskan idealnya gosok gigi minimal 2 kali sehari, yakni setelah sarapan di waktu pagi dan malam hari sebelum tidur.
Ia membenarkan gosok gigi di malam hari sering terlupakan, kemungkinan karena lelah kerja seharian, sehingga langsung tidur.
“Maunya langsung tidur saja, padahal yang malam paling penting. Selama tidur 7 jam itu, kalau gigi dan rongga mulut bersih, maka akan bagus untuk gigi. Jadi jangan lewatkan gosok gigi di malam hari, “ tuturnya.
Selain itu, himbauan periksa rutin ke dokter gigi, setidaknya tiap 6 bulan sekali, kerap diabaikan. Masyarakat cenderung datang ke dokter gigi, ketika ada keluhan gigi berlubang atau masalah di dalam rongga mulut. Itupun dalam kondisi sudah parah.
“Biasanya saat gigi berlubang, masih nunggu-nunggu, nanti saja. Kalau sudah parah, baru datang ke dokter gigi. Dengan pemeriksaan rutin, bisa dideteksi sejak dini kalau ada gangguan, “ imbuh Dokter Gigi Agatha.
Ia menyarankan ketika gosok gigi, tunggu dulu antara 10 – 20 menit setelah makan, supaya efeknya lebih maksimal. Kalau selesai makan langsung gosok gigi, kondisi rongga mulut masih asam.
“Jadi dikasih waktu jeda 10 – 20 menit, biar rongga mulut netral dulu. Ketika rongga mulut masih asam, efeknya nggak optimal, “ terangnya.
Dokter Gigi Agatha menimpali gigi berlubang sering terjadi pada bagian sela-sela gigi, karena memang agak susah dibersihkan dari sisa-sisa makanan. Bukan karena faktor makan minum panas dingin.
“Biasanya ketika gigi sudah sakit, kena yang panas dingin akan cenderung sensitif, “ bebernya.
Menurutnya, sakit gigi yang tak kunjung diatasi, rentan menimbulkan bengkak yang menyebar ke bagian bawah mata, pipi atau di bawah rahang. Paling bahaya ketika sudah di bawah rahang semakin besar, akan membuat lidah terangkat dan menutupi jalan pernafasan.
“Itu yang dikhawatirkan, kalau sudah parah, “ kata dokter muda ini.
Jika kondisi gigi sudah tidak memungkinkan ditambal, umumnya akan dicabut. Tapi dokter gigi akan melakukan pemeriksaan klinis dulu, kemudian dilanjutkan dengan foto rontgen. Hasil foto rontgen menjadi acuan, apakah gigi sudah layak dicabut atau belum. (Musyafa Musa).