Dampak Luar Biasa Loss Learning, Sekolah Diminta Fokus Perbaiki Akhlak Perilaku Siswa
Para pelajar salah satu sekolah di Kabupaten Rembang menunaikan ibadah sholat berjamaah.
Para pelajar salah satu sekolah di Kabupaten Rembang menunaikan ibadah sholat berjamaah.

Rembang – Sekolah-sekolah di Kabupaten Rembang didorong untuk memunculkan program unggulan, yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sekaligus pengembangan karakter para siswa.

Hal itu sebagai upaya memperbaiki kondisi, pasca dampak pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Khoironi mengakui pandemi berdampak terhadap perilaku siswa. Termasuk fenomena loss learning atau berkurangnya pengetahuan dan ketrampilan secara akademis.

Salah satu cara yang bisa ditempuh, sekolah mendatangkan penceramah dari luar, guna memberikan wawasan tentang akhlak dan budi pekerti.

“Saya sudah ditimbali pak Bupati, agar semua sekolah membuat program unggulan tentang peningkatan iman dan taqwa, pengembangan karakter. Fokusnya pada akhlak, mengingat selama 2 tahun pandemi terjadi loss learning. Ternyata teknologi tidak bisa menggantikan peran guru, “ terangnya.

Khoironi menambahkan penurunan semacam ini harus segera dikejar oleh sekolah, sehingga dampak pandemi tidak semakin parah. Kembalinya pembelajaran, dari sistem online menjadi tatap muka, merupakan momentum yang baik.

“Mohon anak-anak diopeni dengan baik, karena dampak loss learning luar biasa. Saya sebelumnya jadi Kepala Sekolah SMP N I Kaliori, jadi tahu persis. Memang yang namanya musibah/bencana, ada hikmah yang kita senangi, maupun tidak kita senangi, “ imbuh Khoironi.

Sementara itu, Kepala SMP N II Lasem, Harjanta menyatakan mendatangkan da’i ke sekolah, sudah beberapa kali digelar. Sedangkan yang bersifat rutin, ia menekankan kepada guru, terutama Bimbingan dan Konseling (BK) untuk intensif meningkatkan pantauan kepada anak-anak yang perilakunya berubah selama pandemi.

“Tapi untuk urusan akhlak dan perilaku bukan semata-mata tanggung jawab sekolah. Harus ada kerja sama antara sekolah dan orang tua, demi kebaikan anak-anak, “ kata Harjanta.

Sejumlah sekolah lain, saat ini juga melaksanakan program untuk menumbuhkan kembali semangat belajar, kepedulian terhadap sesama dan rasa percaya diri mengejar prestasi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan