Kaliori – Sudah lebih dari 10 tahun, wanita ini berkecimpung di dunia pendidikan non formal. Berkat ketelatenannya, mampu meluluskan ratusan orang melalui program kejar paket.
Yah..Ayu Handayaning Widowati namanya. Wanita berusia 35 tahun ini, berkobalorasi dengan sang ibu, mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Srikandi Mandiri di kampungnya, Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
Ayu mengisahkan dulu tahun 2009, ibunya mempunyai sebuah bangunan di depan rumah, sebagai pusat lembaga kursus yang menangani pelatihan dan program kesetaraan, bernama Srikandi Mandiri.
Seiring perjalanan waktu, serta perubahan aturan dari pemerintah, kemudian lembaga kursus tersebut, sejak tahun 2017 berubah bentuk menjadi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Srikandi Mandiri, dengan cakupan lebih luas.
“Kami mengalihkan lembaga kursus ke PKBM. Jangkauannya lebih luas, bisa mengadakan kursus, kesetaraan, mendirikan PAUD juga bisa, “ ujarnya, Selasa (24 Mei 2022).
Ayu menambahkan saat ini di PKBM Srikandi Mandiri terdapat 123 warga belajar, terbagi dalam kejar paket B dan kejar paket C.
“Kejar paket B ada 15 orang, selebihnya di kejar paket C, “ kata Ayu.
Dari sekian banyak warga belajar, paling tua berusia 57 tahun dan paling muda 16 tahun.
“Paling jauh ada dari Kecamatan Kragan. Awalnya ingin jalan-jalan, supaya bisa sekolah di luar desanya, jadi memilih ke PKBM Dresi Kulon, “ terangnya.
Uniknya di PKBM Srikandi Mandiri, terdapat 11 orang tenaga pendidik yang semua adalah perempuan.
“Sesuai dengan nama PKBM kami, Srikandi Mandiri. Alhamdulilah tiap tahun mempunyai kelas baru dan bisa meluluskan, “ imbuh Ayu.
Ditanya soal tantangan mengelola PKBM, ia merasakan harus lebih sabar, karena warga belajar yang masuk program kejar paket B dan C, mayoritas sudah bekerja. Pihaknya selalu bermusyawarah dengan mereka, agar mendapatkan formula jadwal yang tepat kegiatan pembelajaran, sehingga tidak mengganggu pekerjaan.
“Saat ini seminggu 3 kali, tapi untuk yang tatap muka sekali, dari pukul 08 pagi sampai dengan 01 siang, “ bebernya.
Kendala lain, ketika terjadi pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu pembelajaran berlangsung secara online melalui sistem daring. Faktor usia dan penerapan teknologi yang masih belum familiar, menjadi tantangan tersendiri. Namun ia bersyukur, semua bisa berakhir dengan baik.
“Tanggal 05 Mei lalu, kebetulan kami baru saja meluluskan Paket C 28 orang. Profesinya macam-macam, mulai perangkat desa, kepala desa maupun pekerja pabrik, “ rinci Ayu.
Pihaknya saat ini juga sedang menyiapkan penerimaan peserta didik baru di PKBM Srikandi Mandiri, yang akan berlangsung pada periode bulan Mei – Juni 2022.
“Terkait ijazah kejar paket, nggak perlu ragu lagi, kan setara dengan pendidikan formal. Bisa untuk melamar pekerjaan, ndak masalah mas, “ pungkas alumni SMA N II Rembang ini tersenyum. (Musyafa Musa).