Kragan – Sudah beberapa kali muncul usulan dari masyarakat, perlunya jalan alternatif yang menghubungkan antara Desa Plawangan sampai dengan sebelah timur Desa Kragan, Kecamatan Kragan.
Hal itu menyikapi kondisi jalur Pantura yang semakin padat. Lebih-lebih situasi jalan agak sempit di jalur tersebut.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan pihaknya semula sudah merencanakan penataan di jalan alternatif Plawangan – Kragan, namun terkena refocusing akibat pandemi Covid-19.
Maka tahun 2023 akan dianggarkan lagi. Kalau panjangnya sekira 5 kilo meter, maka butuh biaya Rp 5 Miliar. Ia memerintahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), jangan mengutak-atik rencana anggaran tersebut.
“Nek sak kilo meter sak Milyar, berarti 5 Miliar. Pokoke kuwi ojo diuthik-uthik, angger diuthik-uthik, sampeyan sing tak uthik-uthik. Mpun disekseni dewan-dewan, niki pernyataan resmi dari pemerintah, “ terangnya.
Sedangkan terkait Bantuan Keuangan (Bankeu) Kabupaten, Bupati menegaskan akan memenuhi hak desa sesuai porsinya.
Bagi desa dengan jumlah penduduk antara 600 – 1.500 orang dialokasikan Rp 150 Juta, penduduk 1.500 – 2.500 sebesar Rp 175 Juta dan desa berpenduduk lebih dari 2.500 orang diberi Bankeu Kabupaten Rp 200 Juta.
“Saya minta bapak ibu kepala desa saat ini harus sudah siap proposalnya sesuai dengan porsi. 200 Juta gawene proposal 200, untuk apa saja, asal sesuai kewenangan jenengan, “ tandas Hafidz.
Saat ini, pihak Pemkab Rembang sedang menampung usulan-usulan dari tingkat bawah, melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, untuk bahan penyusunan program di tahun 2023.
“Tidak semua usulan bisa disetujui. Sama seperti halnya ketika Pemkab Rembang mengajukan ke provinsi, ngusulke 100, yang disetujui 10, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).