Coffe Morning : Jadi Trending, Masalah Ini Sama-Sama Disentil Bupati Dan Wabup “Saya Siap Hadapi..”
Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang menyerahkan surat keputusan penutupan sementara, kepada perwakilan manajemen Hotel Gajah Mada, Selasa sore. (Foto atas) Bupati Rembang, Abdul Hafidz hadir dalam acara Coffe Morning.
Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang menyerahkan surat keputusan penutupan sementara, kepada perwakilan manajemen Hotel Gajah Mada, Selasa sore. (Foto atas) Bupati Rembang, Abdul Hafidz hadir dalam acara Coffe Morning.

Rembang – Topik sexy dancer masih menjadi pembahasan hangat, saat Bupati dan Wakil Bupati Rembang hadir dalam kegiatan Coffe Morning bersama wartawan di lantai IV Gedung Setda Rembang, Rabu pagi (29 Desember 2021).

Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ mengaku sampai kena tegur, gara-gara peristiwa tersebut, karena momennya terjadi beriringan dengan Muktamar NU selesai dan Gus Yahya Cholil Staquf (tokoh ulama Rembang, sekaligus kakak Wakil Bupati-Red) terpilih sebagai Ketua Umum PBNU.

“Ada sedikit kecelakaan, bikin heboh. Saya sampai ditegur, kok iso. Berbarengan dengan pasca Muktamar NU, sedikit nyesek. 2 berita heboh, satu positif satu negatif, mesti disajikan berimbang, “ kata Wabup yang biasa dipanggil Gus Hanies ini.

Ketika Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan sambutan, juga menyentil soal sexy dancer. Ia sempat membuka berita dan ternyata pentas sexy dancer di Hotel Gajah Mada Rembang menjadi trending nomor satu.

Namun di sisi lain ia merasa lega, ulama dari Kabupaten Rembang, Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU.

“Tak angen-angen ancen donya kudu ngene iki (saya angan-angan dunia harus seperti ini-Red). Ne sumure gede, pecerene mesti gede (kalau sumurnya besar, air limbahnya juga besar-Red). Wajar, sudah terima saya. Yang nggak terima, kenapa pecerene ning Rembang, “ ungkapnya.

Hafidz menambahkan setelah memerintahkan Satpol PP menutup hotel tersebut pada Selasa sore (28/12), sejauh ini belum ada reaksi dari pihak manajemen.

“Kelihatannya belum ada reaksi, tapi apapun pokoknya saya siap hadapi. Semoga nggak ada, ben sadar, dalam berkegiatan harus lebih selektif apa peruntukannya. Tidak sembarangan, “ imbuh Bupati.

Terkait kegiatan Coffe Morning bareng wartawan, Bupati memerintahkan bisa digelar rutin, setidaknya 3 bulan sekali, untuk memperlancar arus informasi, sekaligus mendapatkan masukan-masukan yang harus ditindaklanjuti pemerintah.

“Setiap bulan menowo kecepaten, yo 3 bulan sepisan. Diagendakan saja, karena memang kita saling butuh. Pemerintah butuh menyampaikan kebijakan, wartawan juga butuh informasi dari kita untuk disampaikan kepada masyarakat, “ pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin menjelaskan sebenarnya Coffe Morning menjadi agenda rutin, namun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Kuncinya, kita ingin selalu menyambung tali silaturahmi dengan rekan-rekan media dan ada kontrol terhadap apa yang dilakukan pemerintah, “ kata Sekda. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan