Sluke – Public Savety Center (PSC) Rembang mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, untuk wilayah Pantura Rembang bagian timur. PSC adalah bentukan Pemkab Rembang, guna menangani penyelamatan warga, terutama ketika dalam kondisi gawat darurat.

Koordinator PSC Rembang, dr. Teguh Panca menjelaskan posko utama PSC berada di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Namun saat ini pihaknya juga membuka posko PSC di bekas bangunan Puskesmas Sluke yang sempat digunakan untuk karantina orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

Tujuannya, mendekatkan pelayanan masyarakat di sepanjang jalur Pantura Lasem sampai Kecamatan Kragan. Jika mengandalkan PSC Rembang saja, dari sisi efektivitas waktu dan jarak tempuh, akan kesulitan mengcover.

“Untuk Kecamatan Sarang, jangkauan kita lebih lama. Prinsipnya kalau lokasi berdekatan dengan Puskesmas, kita akan menghubungi Puskesmas setempat, “ tuturnya.

Teguh menambahkan PSC di Sluke sudah dilengkapi dengan fasilitas telefon dan mobil ambulance.

“Untuk penambahan sarana wifi internet, masih proses pengajuan, “ imbuh dr. Teguh.

Pada masa sekarang penjemputan pasien mulai menurun, berbeda jauh ketika terjadi lonjakan pasien Covid-19, beberapa waktu lalu yang intensitasnya sangat padat. Saat ini rata-rata sehari hanya 1 kali, mayoritas korban kecelakaan lalu lintas.

Bagi masyarakat yang memerlukan bantuan PSC, cukup menekan nomor 119. Semula langsung terkoneksi di posko PSC Rembang, tetapi sekarang berubah ke PSC pusat dulu, baru kemudian diteruskan kepada PSC Rembang.

“Tapi nomornya masih tetap, pertolongan kegawatdaruratan, warga bisa langsung tekan 119, “ tandasnya.

Untuk total personil PSC, ia menyebut sekira 20 an orang, didominasi kaum perempuan.

“Mayoritas wanita, tapi ya ada laki-lakinya juga. Soalnya kita kan butuh sopir, “ pungkas dokter dari Kelurahan Magersari, Rembang ini. (Musyafa Musa).