Sarang – Pihak Desa Sarangmeduro, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang merasa prihatin terhadap kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) Sarang, yang berada di kampung mereka.
Salah satunya soal saluran air atau drainase yang dianggap sangat tidak layak, sehingga menimbulkan situasi kumuh dan air limbah pun menggenang di sekitar TPI.
Kepala Desa Sarangmeduro, Muhammad Soib menjelaskan selain memicu ketidaknyamanan peserta lelang ikan, pihaknya hampir setiap hari menerima keluhan warga tentang bau tidak sedap dari TPI. Saat ia mengecek langsung kondisi TPI, saluran pembuangan limbah memang tidak layak.
“Nggak bisa mengalir, semrawut dan kumuh sekali. Kami dari pihak desa sering menerima keluhan, penginnya tempat itu lebih bersih dan nyaman, “ ungkapnya, Selasa (07/09).
Soib menambahkan tidak hanya sekedar dibersihkan. Namun yang paling mendesak adalah perlu direhab atau dirombak dengan saluran drainase yang baru, sehingga pembuangan limbah dapat lebih tertata.
Menurutnya ironis, jika dibandingkan dengan pemasukan dari TPI Sarang kepada kas daerah yang tergolong besar. Namun untuk masalah drainase saja kurang diperhatikan.
“Pemasukannya begitu luar biasa, tapi kenapa kondisinya seperti ini. Kami prihatin. Kalau cuma dibersihkan, paling cuma satu dua hari. Masalahnya ini perlu dirombak. Sepengetahuan kami, belum pernah, “ imbuh Kades.
Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), nantinya masalah tersebut akan disampaikan kepada dinas terkait, supaya ada penanganan.
Tapi Soib berharap diambil langkah-langkah untuk jangka pendek dan jangka panjang, supaya kondisi TPI lebih nyaman dalam menunjang kegiatan lelang maupun bongkar muat ikan.
“Kita dari pihak desa menunggu action nyata dari Pemkab bagaimana. Semoga keluhan kami didengar dan ditindaklanjuti, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).