Kaliori – Pulau yang satu ini mendapatkan julukan Hawainya Rembang. Yah..Pulau Gede namanya, hanya butuh waktu tempuh 0,5 jam dengan perahu, dari Pantai Pasir Putih Wates Kaliori, Rembang.
Sampai di tempat ini, bawaannya tidak mau cepat pulang, karena kita langsung disuguhi air laut yang sangat jernih, ombak tenang dan tentu saja hamparan pasir putih. Mandi di pinggir pulau menjadi kegiatan yang tidak boleh dilewatkan. Belum lagi indahnya sunset dan sunrise, menyajikan panorama keindahan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Kami serombongan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang menginap di Pulau Gede, untuk lebih mengeskplore potensi dari pulau yang berada di perairan perbatasan antara Kabupaten Rembang dengan Kabupaten Pati tersebut.
Saat berangkat, kita ditemani seorang pegiat lingkungan, Achdiyat Galih Setya Nugraha. Achdiyat menyebut Pulau Gede sangat istimewa. Namun sayang, daratan di kanan kirinya semakin berkurang akibat tergerus ombak.
Yang ia tahu, Pulau Gede termasuk kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kelautan Dan Perikanan. Harapannya, mereka bisa turun tangan menangani.
“Infonya kewenengan kementerian, sehingga Pemkab Rembang sini tidak bisa ambil kebijakan terlalu banyak. Cuman harapan kami jangan saling menunggu lah. Perlu kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah untuk menyelamatkan pulau ini, “ ujarnya.
Hal senada diungkapkan Heri Prasetyo, mewakili pengelola Pantai Pasir Putih. Ia mengusulkan Pulau Gede menjadi kawasan konservasi, karena di sekelilingnya terdapat banyak gugusan karang dan pusat perkembangbiakan ikan.
Dengan ditetapkan sebagai kawasan konservasi, pemerintah akan lebih serius memperhatikan. Salah satunya membangun pemecah gelombang, untuk melindungi pulau. Heri menambahkan dulu luas lahan Pulau Gede 6 hektar, tapi belakangan tinggal 0,5 hektar.
Kalau terus dihantam abrasi, Heri khawatir 5 tahun lagi Pulau Gede akan tenggelam.
“Kondisi sudah parah soalnya. Terumbu karang di sini masih bagus, tapi karena abrasi akhirnya terumbu karang banyak yang mati, “ kata Heri.
Minggu pagi (29 Agustus 2021), sebelum meninggalkan Pulau Gede, wartawan yang tergabung dalam PWI menanam puluhan pohon, guna menambah penghijauan. Dipilih jenis ketapang dan cemara laut.
Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa menganggap jenis tanaman tersebut paling cocok untuk Pulau Gede. Menurutnya, ada beberapa tanaman lain, usai ditanam langsung dirusak kawanan tikus, kemudian dimakan batang dan daunnya. Diakui, tikus menjadi salah satu kendala kelangsungan tanaman di Pulau Gede.
“Entah dari mana tikus-tikus kelaparan itu, tapi memang banyak bermunculan pada malam hari. Jadi selama menginap ya harus menggantung makanan di atas pohon, agar terhindar dari serbuan tikus, “ ungkap Musyafa.
Musyafa menyarankan selama menginap di Pulau Gede, jangan sampai menaruh makanan di bawah dekat tenda. Selain itu, hindari pula membuang sampah sembarangan.
“Kalau hal itu diterapkan, insyaallah aman. Poin pentingnya, yuk kita jaga Pulau Gede, dari ancaman kerusakan, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).