Bulu – Desa mempunyai peran strategis, dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Mengutip pernyataan Wakil Presiden pertama Indonesia, Bung Hatta bahwa Indonesia tidak hanya bisa terang oleh obor di Jakarta. Tapi ia akan terang benderang, apabila lilin-lilin desa di seluruh Indonesia menyala gemerlapan.
Ketua Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta, Armaidy Armawi menyampaikan hal itu, ketika penutupan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang secara virtual, hari Jum’at (13/08).
“Desa juga menjadi tempat paling nyaman untuk kehidupan di hari depan, mencari kebahagiaan. Itu alasan, kenapa pengabdian sering kita gelar di desa, “ ungkapnya.
Menurut Armaidy kegiatan pengabdian ini bisa menjadi awal kemitraan antara UGM dengan Pemkab Rembang. Ia menilai Rembang memiliki peran penting di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur, di samping memang banyak tokoh-tokoh hebat yang lahir dari Kabupaten Rembang.
“Ada Alm. Kiai Maimoen Zubair, ada tokoh ulama Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus), “ imbuh sang profesor.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang menutup kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM mengucapkan terima kasih atas ilmu-ilmu yang diberikan melalui serangkaian pelatihan.
Ia memastikan ilmu tersebut akan ditularkan ke desa-desa lain, melalui program Pemkab.
“Biar nggak hanya warga di Kadiwono, tetapi juga diketahui oleh masyarakat umum. Saya kebetulan masih perjalanan di dalam mobil ini, maaf kalau sinyalnya kurang bagus, “ ucapnya tersenyum.
Bupati menambahkan pelatihan dan pendampingan yang diberikan pihak UGM, akan sangat bermanfaat untuk mendukung ekonomi kerakyatan.
“Total tadi ada 14 pelatihan atau workshop. Kalau mungkin ada pelatihan di bidang lain, barangkali bisa diadakan lagi. Ini selaras dengan keinginan kami agar Kabupaten Rembang lebih maju, “ kata Hafidz.
Program pengabdian pada periode ini sudah berlangsung sejak tanggal 30 Juli 2021 dan ditutup hari Jum’at (13/08). Pelatihan yang digelar secara virtual, cukup beragam. Mulai dari pembuatan minuman rempah, fermentasi pakan ternak, pembuatan hand sanitizer, hingga menyulap daun kelor untuk beragam makanan olahan. (Musyafa Musa).