Rembang – Para pegawai di jajaran Kementerian Agama Kabupaten Rembang mengumpulkan zakat, infaq dan sadaqah, untuk membantu meringankan beban masyarakat terpapar Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (Isoman).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, M. Fatah menjelaskan dari penggalangan tersebut, terkumpul dana Rp 107.400.000, kemudian diwujudkan dalam bentuk 716 paket Sembako. Bantuan itu dibagikan melalui petugas penyuluh agama di masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
Prioritas sasaran penerima adalah warga yang isolasi mandiri, kemudian takmir masjid dan takmir mushola.
“42 paket masing-masing KUA, sasaran nggak akan dobel dengan bantuan pemerintah lain. Soalnya data kita padukan dan kami juga koordinasi dengan petugas gugus tugas di tingkat kecamatan, “ terang Fatah.
Fatah menambahkan dalam pembagian bantuan, pihaknya sekaligus mengedukasi gerakan 5M 1D, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, mencegah kerumunan, mencegah mobilisasi perjalanan jauh dan Doa.
“Para penyuluh agama berada di garda depan untuk melaksanakan edukasi dan sosialisasi gerakan 5M 1D, “ tandasnya.
Penyaluran paket Sembako dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, dilepas langsung oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’.
Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) mengatakan untuk menghindari kerumunan karena masih pandemi, menurutnya tepat jika penyaluran diserahkan langsung oleh penyuluh agama di masing-masing KUA. Selain itu, penyuluh agama biasanya memahami kondisi masyarakat, sehingga diharapkan bantuan benar-benar tepat sasaran.
“Akan disalurkan oleh penyuluh agama, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Saya meyakini, tidak akan salah sasaran. Insya Allah, ” kata Gus Hanies.
Wabup menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melaunching Gerakan Cinta Zakat, sedangkan Pemerintah Kabupaten Rembang meluncurkan program “Nglarisi Pedagang Kaki Lima dan UMKM”. Ia mengajak pegawai Kementerian Agama Kabupaten Rembang turut membantu menyukseskan program tersebut.
“Ini salah satu ikhtiar kita untuk meringankan beban pedagang. Bapak-bapak ibu-ibu di Kemenag Rembang mohon juga bisa ikut menyukseskan program nglarisi pedagang kaki lima dan UMKM ini, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).