Rembang – Pihak Pemerintah Kabupaten Rembang tidak memberlakukan aturan secara kaku, terkait penerima bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah yang harus menunjukkan surat telah divaksin Covid-19. Salah satu alasannya, jumlah vaksin belum merata.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, Agus Salim menjelaskan apabila warga penerima Bansos sudah mengantongi surat keterangan telah divaksin, tentu lebih bagus.
Tapi jika belum divaksin, karena ketersediaan jumlah vaksin yang belum merata hingga ke pelosok pedesaan, warga cukup membuat surat keterangan bermaterai yang diketahui oleh kepala desa/kelurahan bahwa pada saatnya nanti jika vaksin telah tersedia, yang bersangkutan siap divaksin.
“Intinya kesanggupan siap divaksin, diketahui oleh Kades maupun Kelurahan. Sejauh ini kita masih lakukan secara persuasif, “ terangnya.
Termasuk jika ada warga yang tidak bisa divaksin, karena alasan mempunyai penyakit tertentu. Maka cukup menunjukkan surat keterangan dari dokter yang memeriksa.
“Contoh-contoh suratnya sudah kita terbitkan ke pak Camat, bapak/ibu Kades dan Lurah, “ beber Agus.
Agus menambahkan sejauh pantauan Dinas Sosial, mayoritas masyarakat antusias mengikuti vaksin Covid-19. Kalau pun ada informasi warga menolak, karena terpengaruh isyu-isyu negatif, ia memperkirakan hanya sebagian kecil saja.
“Katanya setelah orang divaksin mati, itu kan hoax ya. Saya kira yang begitu-begitu, bagian kecil, tetap akan kita edukasi. Masih jauh lebih banyak masyarakat yang patuh dengan anjuran pemerintah, “ tandasnya.
Vaksinasi dalam rangka pencegahan Covid-19 ini tidak hanya digelar Pemkab Rembang, tetapi juga dibantu TNI/Polri sebagai bentuk percepatan.
Polres Rembang misalnya, antara Senin – Rabu besok, menggelar vaksinasi di lokasi pabrik semen PT. Semen Indonesia, kemudian pada hari Jum’at – Sabtu berlangsung di BKIA Polres Rembang, sebelah timur Perempatan Jaeni.
Berdasarkan website Covid-19 Pemkab Rembang, sasaran vaksinasi di Kabupaten Rembang sebanyak 512.601 orang. Namun terhitung per hari Minggu (01/08) untuk suntikan pertama, baru 92.408 dan suntikan kedua 52.519 orang. (Musyafa Musa).