Rembang – Pihak Desa Sumberejo, Rembang menyimpulkan teror BH (pakaian dalam wanita-Red) di Perumahan Sumber Mukti Indah Desa Sumberejo, karena ulah pelaku yang sengaja memindahkan BH dan bukan mencurinya.
Kepala Desa Sumberejo, Slamet “Kamiks” Rahayu, Senin siang (02 Agustus 2021) menjelaskan semula pihaknya menyampaikan foto-foto ke group WhatsApp RW, ada BH yang ditemukan di sejumlah lokasi. Ia mengingatkan supaya masyarakat waspada, ketika menjemur pakaian dalam.
Pada awalnya belum ada laporan warga merasa kehilangan. Tapi setelah itu muncul informasi dari warga yang BH nya dipindahkan dari jemuran ke atas pohon.
“Ada 2 orang yang mengakui BH nya dipindah dari jemuran ke atas pohon, setelah itu diambil oleh pemiliknya, “ ungkap Kades.
Sehari kemudian pengakuan ibu-ibu bertambah banyak yang membenarkan BH nya hilang, tapi bisa ditemukan lagi masih di lingkungan dalam perumahan. Termasuk ada warga yang kehilangan cukup banyak BH, setelah ditelusuri ternyata dipindahkan pelaku ke rumah sebelahnya.
“Yang foto BH terakhir cukup banyak itu, pemiliknya sebelah rumah persis, dari TKP temuan. Cuma dipindahkan dan barangnya sudah diambil kembali, “ terangnya.
Slamet “Kamiks” Rahayu menambahkan pihaknya belum bisa mendeteksi siapa pelaku yang terlibat. Tapi diduga pelaku beraksi pada siang hari, bukan malam hari. Mengingat kebanyakan warga mencuci pakaian di pagi, kemudian dijemur sampai sore.
Warga sendiri juga heran, lantaran posisi jemuran pakaian dalam sudah berada di tempat yang aman atau tidak mudah terlihat dari luar rumah.
“Kalau orang waras, begitu tahu ramainya berita di Sumber Mukti Indah, ya mungkin nggak akan berani mengulangi lagi. Kecuali pelakunya kelainan jiwa. Bisa jadi kelainan jiwa, cuma pengin BH dipindahkan biar dilihat banyak orang, “ bebernya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, teror BH sempat menyedot perhatian masyarakat Perumahan Sumber Mukti Indah Sumberejo, Rembang. BH-BH dicantholkan ke net lapangan volly, di teras rumah warga, atas pagar maupun dicecer ke jalan perumahan. Aparat kepolisian pun sempat mendatangi lokasi, guna mengorek informasi dari warga. (Musyafa Musa).
