Diberlakukan Sistem Buka Tutup, Wisatawan Sampai Rela Menunggu
Kondisi pintu masuk Pantai Karangjahe. (Foto atas) Petugas Dishub Rembang memberikan informasi kepada pengunjung untuk tidak masuk ke Pantai Karangjahe, karena sempat ditutup.
Kondisi pintu masuk Pantai Karangjahe. (Foto atas) Petugas Dishub Rembang memberikan informasi kepada pengunjung untuk tidak masuk ke Pantai Karangjahe, karena sempat ditutup.

Rembang – Membludaknya jumlah wisatawan yang ingin masuk ke Pantai Karangjahe, di Desa Punjulharjo, Rembang, hari Kamis (20 Mei 2021) membuat aparat gabungan harus bekerja keras menghadang wisatawan, sekaligus mengalihkan mereka ke obyek wisata lainnya.

Mengingat, obyek wisata pantai yang sedang ngehits tersebut sudah penuh. Sesuai standar protokol kesehatan, dibatasi maksimal 30 % dari total kapasitas. Angka 30 %, setara 4 ribuan orang.

Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan Dan Patroli (Turjawali) Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, Ipda Ali Nur Mukhid yang siaga di pinggir jalur Pantura Rembang – Lasem, dekat akses masuk menuju Pantai Karangjahe, berulang kali meminta pengguna kendaraan untuk tidak masuk Pantai Karangjahe. Mereka diminta mencari alternatif obyek wisata lain sekitar Karangjahe, seperti Pantai Nyamplung dan Pantai Caruban.

“Dibatasi, jadi kalau sudah 30 % ya ditutup. Pengunjung yang mau masuk, kita arahkan ke obyek wisata yang lain, “ terang Ipda Ali.

Petugas penjaga palang pintu Pantai Karangjahe, Muhammad Syafii membenarkan meski sudah disekat, namun masih saja ada pengunjung yang nekat menerobos ingin masuk, terutama yang datang dari luar daerah. Ia selalu mengingatkan tidak bisa, untuk menghindari terlalu berjubelnya wisatawan.

“Kata pengunjung biasanya sudah jauh-jauh datang, masak nggak boleh masuk. Ya saja jawab kita sekedar menjalankan tugas sesuai arahan pak polisi dan Dinas Pariwisata, mohon dimaklumi saja, masanya lagi seperti ini, “ tuturnya.

Hingga Kamis siang, pantauan di lokasi, wisatawan yang datang ke Pantai Karangjahe tidak hanya lokal Kabupaten Rembang. Tapi banyak pula yang berasal dari Kabupaten Pati, Blora, Grobogan dan beberapa daerah di Jawa Timur. Tradisi Syawalan atau Kupatan seminggu setelah Lebaran, diduga menjadi faktor pemicu lonjakan wisatawan.

Mereka bahkan ada yang rela menunggu, karena pengelola memberlakukan sistem buka tutup. Pengunjung yang sudah masuk Pantai Karangjahe, diminta setelah 2 jam bisa meninggalkan lokasi. Begitu agak longgar, pengunjung lain boleh masuk.

Tak henti-hentinya, pengelola wisata maupun aparat mengingatkan pengunjung untuk memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan