Sulang – Tanah gerak di pinggir sungai Dusun Kedunglowo, Desa Landoh, Kecamatan Sulang semakin parah, akibat debet air sungai meningkat.
Juanto, warga Dusun Kedunglowo mengatakan saat ini tanah mulai longsor atau turun sekitar 2 Meter. Bahkan sudah berhimpitan dengan dinding rumah warga.
Kondisi itu berbeda jauh, jika dibandingkan tanah gerak yang terjadi bulan Februari lalu. Warga sudah meneruskan informasi kepada pihak desa maupun anggota Babinsa, untuk diambil langkah penanganan.
Mengingat, tanah longsor mengancam 3 rumah penduduk, masing-masing milik Tasmin, Jari dan Sugiman.
“Kalau dibandingkan bulan Februari kemarin, ya lebih parah ini mas, “ tuturnya, Minggu (28/03).
Menurut Juanto, penanganan sementara perlu dibuat talud darurat dari rajek bambu, kemudian ditanggul dengan tumpukan karung berisi tanah. Meski sebenarnya upaya itu kurang efektif untuk menahan gerusan longsor. Cara paling tepat adalah pembangunan talud permanen, namun membutuhkan anggaran lumayan besar.
“Pak Babinsa, pak Kades, juga sudah turun ngecek ke sini. Kalau rajek bambu di dekat rumahnya pak Jari sudah ada, tapi belum mampu menahan tanah longsor, “ imbuh Juanto.
Potensi bencana tanah longsor di Dusun Kedunglowo Desa Landoh, muncul kali pertama tahun 2014 silam. Kala itu sudah ada 3 rumah warga yang dibongkar dan terpaksa pindah ke lokasi lain, karena kondisinya sangat membahayakan. Lantaran tak kunjung ditangani, kini longsor kembali mengancam. (Musyafa Musa).