

Rembang – Petugas keamanan laut mengingatkan nelayan di pesisir pantai utara Kabupaten Rembang, untuk menghentikan sementara aktivitas melaut, setidaknya sampai dengan hari Rabu (20/01).
Kepala Satuan Polisi Air Polres Rembang, AKP Sukamto menjelaskan sudah ada peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG), bahwa antara tanggal 17 – 20 Januari 2021, ombak di Laut Jawa meningkat antara 1,5 sampai dengan 2,5 Meter. Selain itu pusaran angin juga lebih kuat dari biasanya.
Kondisi ini dianggap membahayakan kegiatan berlayar, sehingga pihak kesyahbandaran tidak menerbitkan Surat Izin Berlayar (SIB). Karena kebijakan tersebut demi keselamatan nelayan, sejauh pantauannya tidak ada nelayan yang nekat berangkat melaut.
“Peringatan ini disampaikan untuk nelayan perahu kecil maupun kapal besar. Memang betul ramalan BMKG, kalau dilihat ombak besar dan anginnnya nggak seperti biasa. Nelayan Rembang patuh kok, soalnya ini kan demi keselamatan mereka sendiri, “ kata Sukamto.
Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) kapal cantrang di Pelabuhan Tasikagung, Rembang, Sunarto mengakui cuaca buruk di Laut Jawa tidak terlalu mempengaruhi aktivitas nelayan cantrang, namun intensitasnya agak menurun.
Jika pekan lalu, sampai belasan kapal bersandar, khusus hari Selasa (19/01), hanya ada 5 kapal yang bersandar, untuk membongkar muatan ikan.
“Kalau cantrang nggak begitu pengaruh, dampak mungkin lebih dirasakan nelayan kapal mini pursine. Kapal cantrang yang di tengah (laut-Red) masih banyak. Yang sandar ini biasanya nunggu seminggu lagi, sambil ngisi perbekalan, baru berangkat melaut lagi, “ ujarnya.
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang melaporkan dampak ombak besar mengakibatkan sejumlah kerusakan di Desa Pandean, Rembang.
Diantaranya bangunan rumah bagian belakang milik Vida Siswanto terancam roboh. Selain itu, halaman PAUD Desa Pandean amblas. Dua titik itu, total kerugiannya ditaksir mencapai Rp 45 Juta.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Rembang, Pramujo menjelaskan pihaknya sudah mengecek lokasi, Selasa pagi.
“Kami himbau masyarakat pesisir meningkatkan kesiapsiagaan, terutama pada malam hari hingga dini hari menjelang waktu Subuh, dikala rawan ombak besar, “ beber Pramujo. (Musyafa Musa).