Sumber – Seorang petani di Desa Megulung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Minggu pagi (10 Januari 2021) menemukan genthong kecil berisi ratusan keping koin uang kuno.
Awalnya, petani bernama Kastam, warga Desa Megulung sibuk membersihkan galengan atau pematang sawah di sebelah barat desa, menurut rencana membuat lahan untuk menebar benih padi persiapan masa tanam kedua.
Tiba-tiba cangkul miliknya membentur benda mencurigakan pada kedalaman sekira 25 centi meter. Setelah diamati, ternyata genthong kecil. Begitu dibuka, isinya ratusan keping uang kuno. Tiap keping uang, pada bagian tengahnya berlubang, kemudian dikelilingi simbol-simbol mirip huruf China.
Seorang perangkat desa Megulung, Kusmiyanto mengatakan kejadian temuan uang kuno dalam jumlah banyak semacam ini, baru kali pertama di desanya. Uang kuno tersebut, sampai sekarang masih disimpan di rumahnya Kastam.
“Setahu kami, baru kali ini. Saat ditimbang tadi kira-kira totalnya 4 kilo gram, “ ungkapnya.
Pemerhati seni budaya di Desa Megulung, Margono berharap temuan uang kuno dapat diteliti lebih lanjut oleh pihak berwenang, sehingga bisa mengungkap data-data penting kehidupan manusia pada zaman dahulu.
“Sebaiknya tetap disimpan dulu, mohon dinas terkait mau turun untuk meneliti. Uang seperti itu, kira-kira berasal dari zaman kerajaan apa atau kisaran tahun berapa. Nah, hal ini yang perlu didalami, “ tuturnya.
Margono menambahkan lokasi temuan uang kuno berada agak jauh dengan perumahan penduduk. Namun posisinya dekat dengan sungai dan makam.
“Apakah lokasi sawah itu dulunya menjadi tempat peradaban manusia, perlu adanya penelusuran, “ imbuh Margono.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Purwono menanggapi pihaknya akan mengecek temuan uang kuno tersebut.
“Kita akan cek, untuk diteruskan ke instansi yang menangani cagar budaya. Biar diteliti nanti, “ paparnya.
Ia juga meminta supaya lokasi temuan uang kuno jangan digali atau digarap dulu, menunggu kedatangan petugas terkait.
“Saya akan coba komunikasikan dengan pak Kepala Desa Megulung, “ kata Purwono. (Musyafa Musa).