

Sedan – Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, membuat petani di Dusun Ngampel, Desa Karas Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Kamis pagi (07 Januari 2021) turun ke jalan.
Mereka bermaksud ingin menghadang truk pengangkut pupuk. Tidak peduli dari mana, tetapi petani siap langsung membayar. Belum sempat terjadi penghadangan, aksi mereka lebih dulu terdengar oleh perangkat desa setempat dan diteruskan ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sedan.
Petani kemudian diarahkan ke Balai Desa Karas, untuk menyampaikan aspirasi. Keluhan pun bermunculan, yang pertama meminta ketua kelompok tani di Dusun Ngampel diganti. Selain itu, petani menolak apabila penyalur pupuk per bulan Januari 2021 ini dipindahkan ke Desa tetangga Gesikan, Kecamatan Sedan. Warga menuntut penyalur ada di Dusun Ngampel Desa Karas, supaya tidak terlalu merepotkan.
Petani juga mendesak lekas mendapatkan jatah pupuk, karena tanaman padi sudah waktunya dipupuk.
Seorang petani di Desa Karas, Baligh Muaidi mengakui sulitnya memperoleh pupuk subsidi belakangan ini, benar-benar memicu kebingungan.
“Luar biasa sulit, kita seperti diombang ambingkan. Kalau begini terus, bisa-bisa memicu miskin berjamaah, akibat potensi gagal panen semakin besar, lantaran kesulitan pupuk. Apalagi sekarang masa pandemi, “ keluh Baligh.
Baligh menyebut jika petani belum mengantongi Kartu Tani, mestinya ada solusi jalan tengah. Jangan sampai diberi waktu menunggu terlalu lama.
“Yang butuh sekarang ya dikasih sekarang. Jangan diundur-undur. Petani sampai turun ke jalan, karena sudah sangking bingungnya mereka, di puncak keresahan, “ imbuhnya.
Tuntutan petani akhirnya dipenuhi. 1 truk berisi pupuk bersubsidi tiba di Dusun Ngampel Desa Karas. Petani pun langsung mengawal truk tersebut menuju gudang milik ketua kelompok tani yang baru, sampai selesai diturunkan.
“Ya lumayan, meski jumlahnya belum maksimal, “ kata seorang petani yang ikut mengawal truk.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sedan, Fitra Margi Nugroho ketika dikonfirmasi menanggapi perubahan kepengurusan kelompok tani di Dusun Ngampel Desa Karas, untuk lebih meningkatkan dinamika kelompok.
Soal penyaluran pupuk, petani tetap harus menggesek dengan Kartu Tani.
“Sampai Kamis sore, masih dilakukan penggesekan Kartu Tani, sesuai jumlah yang dibawa petani, didampingi ketua kelompok tani dan beberapa pengurus, “ terang Fitra.
Bagi petani yang belum mempunyai Kartu Tani, diarahkan mendaftarkan diri. Khusus yang sudah mendaftar, tapi belum menerima Kartu Tani, Fitra mengimbau segera berkoordinasi dengan Bank BRI, selaku bank yang menangani Kartu Tani.
“Petani yang sudah mendaftar dapat dilihat melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK), “ pungkasnya. (Musyafa Musa).