Sarang – Meski sudah menjabat sebagai Ketua DPRD Rembang, namun Supadi, warga Desa Banowan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang tidak meninggalkan profesi lamanya sebagai seorang petani.
Sabtu pagi (12 Desember 2020) misalnya, pria berusia 53 tahun tersebut sudah berada di sawah, berbaur dengan sejumlah petani yang sedang menggarap lahannya. Bahkan ia juga sarapan bareng di pinggir pematang sawah, sambil ngobrol terkait masalah pertanian. Meski tidak mengerjakan langsung, namun Supadi mengaku sudah terbiasa berteman dengan lumpur dan traktor.
Supadi menuturkan masih mempuyai sawah garapan. Karena kebetulan pasokan air saat ini sudah cukup melimpah, sehingga ia mengejar waktu untuk segera menanam padi.
“Ini lagi kita bajak sawahnya, untuk persiapan menanam padi. Saya kalau nggak ada tugas-tugas kedewanan, sudah biasa mas ke sawah, “ kata Supadi.
Supadi menambahkan belakangan ini masyarakat petani sering mengeluh soal sulitnya membeli pupuk bersubsidi.
Ia berpendapat kebijakan pengajuan pupuk yang semula menggunakan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) diubah harus memakai Kartu Tani, sebagai pemicunya.
Setelah Pilkada ini, pihaknya akan mencermati perkembangan di lapangan. Jika memang sampai akhir bulan Desember atau bulan Januari 2021 masalah distribusi pupuk masih kesulitan, Supadi menyarankan dikembalikan dengan sistem yang lama saja, memakai RDKK.
“Kita lihat dulu seperti apa, kalau masih susah ya dinas terkait akan kami panggil, solusinya bagaimana. Apabila muncul kendala dari Kartu Tani, saya kok lebih condong dikembalikan seperti dulu, sambil menunggu sistem Kartu Tani benar-benar siap, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).