

Rembang – Pasca banjir, ratusan bangkai ayam menumpuk di aliran sungai belakang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Rembang. Bangkai ayam yang jumlahnya cukup banyak tersebut menutup aliran sungai, sekaligus menimbulkan bau busuk yang menyengat.
Ketua RW di lingkungan itu yang juga Komandan relawan Balakar And Rescue, Teguh Wiwoho menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, diduga kuat bangkai ayam sengaja dibuang oleh oknum tidak bertanggung jawab, memanfaatkan situasi banjir. Ia berpendapat bukan karena terbawa arus banjir.
Maka warga bersama relawan, hari Selasa (01 Desember 2020) turun tangan mengatasi. Bangkai ayam dinaikkan dan dikubur di sekitar bantaran sungai.
“Kita bersih-bersih saluran, fokusnya bangkai ayam. Ndak tahu dari mana, tapi kejadiannya setelah banjir, saya kira ada unsur kesengajaan. Baunya sangat menyengat. Ada beberapa alternatif, diambili dulu kemudian dibakar atau dikubur, “ kata Teguh.

Teguh menambahkan masyarakat setempat sudah memasang banner peringatan, jangan membuang sampah di lokasi sungai, karena dikhawatirkan menimbulkan dampak beragam. Tidak hanya mencemari air sungai, bangkai ayam sebanyak itu juga rawan memicu bakteri dan akhirnya berdampak buruk terhadap kesehatan warga sekitar.
Kalau misalnya ada ulah oknum peternak sengaja membuang bangkai ayam, ia berharap segera menyadari kesalahan dan tidak akan mengulangi tindakan yang sama. Lebih-lebih peristiwa itu juga turut menjadi perhatian oleh aparat kepolisian.
“Mohon kerja samanya lah, sungai kalau bersih, manfaatnya kita rasakan bersama. Lhah ini kok malah jadi sasaran buang bangkai. Kalau mungkin ada oknum peternak yang merasa, kita berharap nggak terulang lagi. Sekali lagi, jangan kotori sungai. Pak polisi kebetulan juga sudah cek lokasi, “ tandas Teguh.
Area sungai belakang MAN, sebelumnya menjadi satu aliran dengan banjir parah di kawasan Perumahan Palm View Desa Kabongan Kidul, Minggu malam lalu. Hilir sungai berada di pinggir laut, sebelah barat Desa Tireman – Rembang. (Musyafa Musa).