Rembang – Debat antar relawan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati berlangsung di Studio R2B, Jl. Pemuda KM 03 Rembang, Kamis malam (05/11).
Suparno “Gusno”, relawan pasangan calon Hafidz – Hanies (nomor urut 2) mengungkapkan saat ini dukungan emak-emak untuk Hafidz – Hanies tidak terbendung. Mereka datang silih berganti ke rumah calon yang ia dukung, dengan membawa hasil bumi pertanian. Gusno menegaskan mereka tulus datang, tanpa ada settingan.
“Saya Korlapnya, ini benar, bukan rekayasa. Inisiatif dari emak-emak, mereka rela dengan dana sendiri, tanda trisno, tanda sayang kepada calon. Sungguh luar biasa, sama halnya ketika Pemilu Presiden, dulu pernah ada koin untuk Jokowi, “ ungkapnya.
Baligh Muaidi, relawan pasangan calon Harno – Bayu menyatakan pasangan calon yang ia dukung sering kali menyampaikan bahwa pemimpin harus melayani, bukan dilayani. Ia mencontohkan khalifah Umar Bin Khattab tiap malam mencari masyarakat yang kurang mampu, dengan membawakan beras dan lauk pauk.
“Kami juga menyampaikan kepada relawan Harno – Bayu, keluarga besar Harno – Bayu dan masyarakat, pemimpin harus melayani, bukan dilayani. Jangan malah dibalik, “ kata Baligh.
Baligh turut menyentil nasib PSIR yang mati. Kelak di bawah kepemimpinan Harno – Bayu sudah jelas ada program untuk mengembalikan kejayaan prestasi olahraga di Kabupaten Rembang.
“Ini sudah tercantum di poin 14 program beliau. Pak Harno – Bayu kami yakin bisa menghidupkan kembali PSIR, Harno – Bayu yang paling pas, “ tuturnya.
Baligh juga mengomentari janji pendirian pos pemadam kebakaran di wilayah Kabupaten Rembang bagian timur, namun sampai sekarang belum terwujud.
“Ketika kemarau sering terjadi kebakaran, kalau terus mendatangkan dari Rembang ya selak habis. Pernah digembar gemborkan akan didirikan di Sedan, nyatanya gak ada. Banyak sekali yang dijanjikan, tapi ternyata nol, “ sorot pria warga Desa Karas, Kecamatan Sedan ini.
Suparno kemudian mengingatkan jangan menyalahkan Bupati incumbent, Abdul Hafidz saja, karena saat ini Hafidz masih berpasangan dengan Bayu Andriyanto (Cawabup pasangan Harno-Red). Kebijakan-kebijakan yang muncul, mestinya mereka berdua yang bertanggung jawab, tidak hanya salah satu pihak.
“Mereka (Hafidz – Bayu) sampai hari ini masih Bupati Wakil Bupati lho. Kalau menyalahkan A, B, C, D lhah kok cuci tangan, omong kosong itu, “ tangkis Gusno.
Khusus PSIR, ia tetap optimis pasangan Hafidz – Hanies akan mampu mengangkat kejayaan PSIR. Apalagi dulu kakak Gus Hanies, Yaqut Cholil Qoumas juga pernah memimpin PSIR ketika masih menjabat Wakil Bupati Rembang.
“Saya sangat setuju nantinya jika Gus Hanies terpilih, jadi Manajer PSIR. Bangkitnya PSIR melalui Gus Hanies, “ pungkas pria warga Tawangsari, Kelurahan Leteh Rembang tersebut. (Musyafa Musa).