Rembang – Pihak Pemerintah Kabupaten Rembang memastikan 4 SMP N yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka, semuanya sudah memenuhi standar protokol kesehatan, sehingga layak untuk melanjutkan proses pembelajaran.
Keempat SMP N tersebut, meliputi SMP N 1 Kragan, SMP N 1 Sale, SMP N 1 Pamotan dan SMP N 1 Sumber.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang, Imam Maskur usai mengunjungi SMP N 1 Sale sekaligus tinjauan SMP N terakhir mengatakan protokol kesehatan merupakan syarat utama. Mulai dari pengukuran suhu tubuh sebelum masuk sekolah, mencuci tangan dan menyediakan hand sanitizer. Selain itu, mengatur tempat duduk dengan jarak 1 meter dan membatasi jam belajar di sekolah.
Imam menyebut pihak orang tua/wali murid juga telah menandatangani surat pernyataan, isinya mengijinkan anak-anak untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Dari empat sekolah yang kami tinjau, dari segi protokol kesehatan atau prokesnya sudah dipatuhi oleh pihak sekolah, “ tegas Imam.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Sale, Anwar Sanusi mengungkapkan, pembelajaran tatap muka dimulai sejak hari Senin pekan lalu. Untuk hari Senin dan Selasa pembelajaran diisi oleh siswa kelas 7, kemudian hari Rabu dan Kamis Kelas 8, sedangkan hari Jumat dan Sabtu, giliran siswa kelas 9.
“Masing masing kelas, siswanya dibagi dua ruangan, misalnya kelas 7, 7 A1 dan 7 A2, begitu seterusnya. Kalau kondisi normal ada 5 ruang kelas, jika pembelajaran tatap muka selama pandemi ini jadi 10 ruang kelas, ” terangnya.
Anwar menambahakan untuk jumlah siswa di setiap ruang kelas selama pandemi ini berkisar 14 – 15 siswa. Komposisi tersebut berkurang separuh dibandingkan sebelum pandemi, yang mencapai 28 – 30 anak. (Musyafa Musa).