Kaliori – Namanya Sersan Mayor Eny Setyorini. Tahun 2020 ini genap berusia 39 tahun. Ia menjadi sosok yang mudah menyedot perhatian, karena merupakan satu-satunya anggota TNI wanita, di jajaran Kodim Rembang.
Tahun 2002 silam, cita-citanya sejak kecil menjadi seorang tentara akhirnya terwujud. Lulus dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), Eny ditugaskan ke Kodam VII Wirabuana Makassar, Sulawesi Selatan, yang sekarang berubah nama Kodam XIV Hasanuddin.
Setelah 13 tahun berada di Makassar, Enny pindah tugas ke jajaran Kodim 0720 Rembang, tepatnya di Koramil Kaliori, sejak tahun 2016. Ia mendapatkan kepercayaan sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
Menjadi personil TNI wanita satu-satunya di jajaran Kodim Rembang, Serma Eny mengaku harus pintar menempatkan diri.
“Dengan anggota pria, kalau jaga jarak pasti, “ ujarnya berkelakar.
Karena tempat tinggalnya berada di Desa Trangkil, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Serma Eny berupaya mengatur waktu antara tugas di rumah, dengan aktivitas kedinasan. Kebetulan sang suami juga berprofesi sebagai anggota TNI di Koramil Juana Pati, sehingga sangat memahami rutinitasnya.
“Pagi sebelum berangkat kerja, saya siapkan sarapan untuk keluarga. Setelah itu sampai tempat kerja, rata-rata hingga pukul tiga sore. Pulang, ya mengabdikan diri lagi untuk keluarga, “ imbuh Eni.
Siapa sangka dibalik figur keibuan, ternyata Serma Eny juga dikenal merupakan penembak handal. Berkat kegigihan dan keuletan berlatih, ia pernah menyabet juara I Piala Kasad pada tahun 2007, kemudian disusul prestasi-prestasi lainnya ketika mengikuti ajang menembak.
“Yang paling berkesan Piala Kasad. Waktu itu sesama Kowad ada 5 orang bersaing, kompetisi 1 tahun, yang terpilih 3 orang ikut lomba. Alhamdulilah dapat juara I. Kuncinya, fokus, konsentrasi, sabar dalam membidik dan nafas ditahan pada hitungan detik, “ terangnya.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Kaliori, Kapten Rusdi menyatakan meski tinggal cukup jauh dari kantor, namun Serma Eny Setyorini bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Pada malam hari sekalipun, ketika berlangsung kegiatan, yang bersangkutan tetap hadir.
“Di Koramil Kaliori, Serma Eny ini sebagai operator. Tugas-tugas yang kami berikan, dilaksanakan dengan baik, “ beber Danramil.
Kapten Rusdi memastikan dalam pembagian tugas, tidak pernah membeda-bedakan antara anggota TNI pria dengan wanita.
“Perlakuan sama mas, tidak ada bedanya, “ tegas Kapten Rusdi.
Siang itu, Serma Eny Setyorini bersama anggota Polsek Kaliori, menggelar bakti sosial pembagian beras untuk meringankan warga akibat pandemi Covid-19 di Balai Desa Tunggulsari, desa binaannya. Ia tampak bersemangat dan sabar melayani warga yang bermukim di kawasan pesisir pantai tersebut.
Di mata perangkat desa Tunggulsari, Ahmad Zaini, sosok Serma Eny Setyorini telah membuktikan dedikasinya menjadi Babinsa. Zaini tak mempermasalahkan kampungnya diberi Babinsa TNI wanita.
“Saya masih ingat awal mula bu Eny masuk, kita pas bangun Masjid. Kebetulan saya ketua panitianya, kala itu beliau langsung titip amal jariyah untuk pembangunan Masjid. Kalau di sini ada kerja bhakti, bakti sosial atau kegiatan lain, selalu ke sini, “ paparnya.
Sementara itu, Komandan 0720 Rembang, Letkol Donan Wahyu Sejati mengapresiasi kinerja Serma Eny selama ini. Ia berpesan untuk fokus menjalankan tugas dan jangan melupakan kodrat sebagai seorang wanita.
“Penguasaan wilayah dan komunikasi dengan aparat desa terjalin baik. Saya pesan sama Serma Eny, tingkatkan terus, tanpa melupakan kodratnya seorang wanita, “ tandasnya.
Letkol Donan mengakui untuk menambah personil TNI wanita di jajaran Kodim memang cukup sulit, karena umumnya mereka lebih banyak dioptimalkan menjadi staf di satuan atas.
Meski demikian hal itu tidak akan menjadi penghalang, lantaran pada prinsipnya TNI pria maupun wanita memiliki peran yang sama menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dirgahayu TNI ke-75, Sinergi Untuk Negeri. (Musyafa Musa).