

Rembang – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memfungsikan kantornya di Jl. Pemuda depan Kantor Kecamatan Rembang, merangkap menjadi rumah pintar PKS untuk membantu para pelajar di tengah pandemi Covid-19.
Para pelajar boleh datang ke tempat tersebut. Tidak hanya bisa menikmati fasilitas wifi gratis, tetapi juga ada guru pendamping yang siap membimbing.
Saat dilaunching hari Minggu (16 Agustus 2020), penggagas sekaligus koordinator program, Agus Sutrisno mengatakan rumah pintar PKS berawal dari rasa keprihatinan proses pembelajaran daring/online yang memberatkan sebagian besar masyarakat, terutama masalah kuota internet. Maka pihaknya menyiapkan tempat yang nyaman di kantor DPD PKS, untuk sarana belajar dilengkapi wifi gratis.
“Rumah pintar PKS ini dibuka setiap hari Senin sampai Jum’at, dari pukul 08.00 hingga 15.00 Wib. Semoga bisa meringankan beban adik-adik pelajar, “ kata Agus yang juga anggota DPRD Rembang ini.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Rembang, Rabis Swabihantoro berharap keberadaan rumah pintar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Belajar tatap muka di sekolah belum dimulai, kemudian kalau belajar di rumah mungkin kurang kondusif, karena bisa saja adik-adiknya banyak, jaringan internet susah, nah datang saja ke rumah pintar PKS. Ini rumah kita bersama, “ tandasnya.
Rabis menambahkan momentum pandemi Covid-19 jangan sampai menjadikan masyarakat semakin terpuruk. Tetapi bagaimana semua pihak saling berbagi, serta memupuk rasa kesetiakawanan dan solidaritas.
“Untuk hal-hal seperti ini, insyaallah di PKS ora ono enteke (tidak ada habisnya-Red). Semoga bisa menjadi ladang ibadah buat kita semua. Bukan untuk sok-sok an, tapi secara subtansi ada solusi. Kita yakin bangsa ini mampu melampaui badai Covid-19, “ imbuh Rabis.
Saat launching rumah pintar PKS, terlihat belasan pelajar mencoba sarana wifi gratis di tempat tersebut. Rabis kemudian mendorong mereka untuk selalu siap, jika kelak pembelajaran tatap muka di sekolah dimulai lagi.
“Mungkin banyak di antara temen-temen tidak ingin kembali ke sekolah, karena sudah merasa kepenak di rumah. Habis Subuh, tidur lagi sampai siang. Nah..adik-adik harus tetap siap, jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, “ pungkas pria warga Desa Pasedan, Kecamatan Bulu ini. (Musyafa Musa).