Rembang – Sekira 50 an orang kader dan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rembang, Jum’at sore (26 Juni 2020) menggelar aksi, memprotes pembakaran bendera PDI Perjuangan di Jakarta.
Aksi tersebut berlangsung di depan kantor DPC PDI Perjuangan, Jl. Rembang – Blora yang kebetulan berseberangan dengan Mapolres Rembang. Setelah aksi, massa langsung menuju Mapolres, untuk menyampaikan tuntutan. Karena TKP pembakaran bendera PDI Perjuangan terjadi di Jakarta, mereka mendesak agar tuntutan Banteng Rembang disampaikan kepada satuan atas kepolisian, terutama yang menangani kasus tersebut.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rembang, Ridwan menuturkan massa yang ikut dalam aksi adalah perwakilan para pengurus anak cabang (PAC), Fraksi PDI P DPRD dan pengurus tingkat kabupaten. Ia tidak ingin mengerahkan massa dalam jumlah banyak, karena saat ini masih masa pandemi Covid-19 dan harus mematuhi protokol kesehatan. Namun jika nantinya kasus tersebut tidak diusut tuntas, bisa saja seluruh kader banteng akan keluar dari kandangnya masing-masing.
“Selagi kami mampu bertahan, kami akan bertahan. Tapi kalau keadaan menjadi lain, maka kita seluruh banteng akan keluar dari kandang. Tadi kita sudah datang ke Polres, supaya tuntutan Banteng Rembang disampaikan ke satuan atas, utamanya kepada pihak yang menangani perkara itu, “ bebernya.
Ridwan mengecam tindakan pembakaran bendera PDI Perjuangan, karena rawan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Maka pihaknya menyuarakan 5 tuntutan, yakni meminta pengusutan pembakaran bendera PDI P, menangkap pelaku pembakaran, menangkap dalang pembakaran, segera ditangkap dugaan pihak yang mendanai pembakaran bendera dan menindak organisasi terlarang yang terlibat.
“Kami Banteng Rembang selalau siaga dan taat komando partai. Prinsip kami, 1 bendera dibakar, 1 juta bendera akan berkibar, “ kata Ridwan yang juga Wakil Ketua DPRD Rembang ini.
Sebelumnya pada hari Rabu (24/06), terjadi pembakaran bendera PDI Perjuangan, saat ada aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila di gedung DPR Jakarta. Peristiwa tersebut, langsung menyulut kemarahan kader PDI P, dengan menggelar aksi di berbagai daerah. (Musyafa Musa).