Rembang – Pos Operasi Ketupat Candi (OKC) di 4 titik perbatasan antar daerah wilayah Kabupaten Rembang, diperpanjang waktunya hingga tanggal 07 Juni mendatang. Diantaranya meliputi Pos Kaliori, Pos Sarang, Pos Sale, dan Pos Bulu, termasuk juga Pos Alun-Alun Rembang.
Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto melalui Kabag Operasional, Kompol Yohan Setiajid, Senin siang (01/06) menjelaskan penambahan waktu tersebut, polisi akan fokus melakukan penyekatan kendaraan pemudik yang ingin balik, terutama tujuan daerah Jakarta dan sekitarnya, guna menekan penyebaran Covid-19.
“Jadi sampai tanggal 07 Juni kita gelar kegiatan rutin yang ditingkatkan, fokusnya pada arus balik dan melaksanakan penyekatan kendaraan. Kalau mereka bawa surat keterangan sehat dan surat keterangan izin masuk daerah, kami persilahkan melanjutkan perjalanan, “ bebernya.
Diperkirakan saat ini masih banyak pemudik yang ingin balik ke Jakarta, memanfaatkan kelengahan petugas kepolisian. Apalagi akses masuk di Ibu Kota sendiri, juga semakin diperketat, sehingga mereka memilih mengulur waktu.
“Hal ini yang melatarbelakangi pos Operasi Ketupat Candi diperpanjang sampai 7 hari kedepan. Soalnya diprediksi ada gelombang arus balik ke II yang harus diantisipasi, “ imbuhnya.
Berbeda dengan pos Operasi Ketupat Candi yang ditambah waktunya, menurut Yohan untuk pos antisipasi Covid-19 di dekat pos Operasi Ketupat Candi, Senin pagi (01/06) mulai dibongkar.
Masa operasional pos ini sebelumnya berbeda. Pos antisipasi Covid-19 yang diisi petugas medis sudah berdiri sejak tanggal 01 April 2020, sedangkan pos Operasi Ketupat Candi aktif mulai tanggal 24 April 2020.
“Yang pos Covid sudah berakhir tadi pagi. Kebetulan kami juga sudah berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Pemkab Rembang. Sebelumnya posisi dua posko ini kan saling bersebelahan, “ tandasnya.
Sementara itu, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Rembang, Arif Dwi Sulistya menyampaikan pembongkaran pos antisipasi Covid-19 di daerah perbatasan, bukan berarti pihaknya mengendorkan kewaspadaan. Tapi saat ini, pantauan lalu lintas keluar masuk warga Kabupaten Rembang, dipusatkan ke desa masing-masing.
“Jadi pemeriksaan kesehatan maupun orang datang dan pergi, petugas survey bekerja sama dengan pemerintah desa. Nanti datanya diteruskan ke Dinas Kesehatan. Jadi pos di perbatasan dibongkar, sedangkan fokus kegiatan didelegasikan ke desa, “ terang Arif.
Di wilayah Kabupaten Rembang, sampai Senin sore, jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang sebanyak 2 orang, semua berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 6 orang. (Musyafa Musa).