Lasem – Warga sebuah desa di Kecamatan Lasem, yang sempat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) akhirnya dinyatakan NEGATIF Covid-19. Ia kepada Radio R2B, Rabu malam (13 Mei 2020) blak-blakan, untuk menanggapi berita dirinya kabur dari rumah sakit dan menolak saat dijemput petugas gabungan.
Pria berusia 20 tahun ini menceritakan semula menjalani perawatan di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang selama 10 hari, karena keluhan flek paru-paru, penyakit yang sudah lama dideritanya. Ketika pulang pada malam hari tanggal 04 Mei 2020, ia menegaskan tidak kabur dari rumah sakit, tetapi sudah atas persetujuan petugas medis.
“Nggak benar kalau saya dibilang kabur. Saya pulang juga tanda tangan kok dan dokter mengizinkan pulang. Mungkin saja ada kesalahpahaman, saya nggak tahu, “ ujarnya.
Setelah sampai rumah, ternyata keesokan harinya petugas medis dan aparat kepolisian berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap datang ke rumah, untuk menjemputnya.
Ia dan keluarga menyayangkan kenapa ada petugas bersuara menggunakan speaker, seakan-akan seperti menyudutkan dirinya. Selain itu, sang ibu sebagai tulang punggung keluarga sudah cukup lama menunggu di rumah sakit. Kalau harus kembali ke rumah sakit lagi, khawatir tidak bisa bekerja.
Alasan tersebut membuatnya sempat bertahan, meski kemudian akhirnya mau mematuhi arahan petugas gabungan.
“Suara speaker yang membuat kami agak emosi waktu itu. Disamping ibu saya ini sudah capek, karena nggak sehari dua hari nunggu di rumah sakit. Saya mau kembali ke rumah sakit, kabarnya cuma dirapid test dan diambil sample darah, habis itu boleh pulang. Tapi sampai sana saya langsung dimasukkan ruang isolasi. Ya nggak apa-apa, saya ikhlas, “ imbuhnya lirih.
Selama 5 hari berada di ruang isolasi, hasil tes laboratoriumnya keluar. Minggu siang (10/05), dokter menyampaikan boleh pulang, karena dipastikan NEGATIF Covid-19. Berdasarkan pengecekan rapid test, terlihat non reaktif.
Ia lega, sekaligus berharap masyarakat tidak lagi mencurigai dirinya dan bisa hidup normal kembali.
“Paling tidak nama baik saya dan keluarga saya bisa pulih. Nggak ada lagi bayang-bayang Covid-19. Sejak awal saya yakin negatif, karena flek paru-paru yang saya alami, ketika hawa dingin memang sering batuk. Sudah biasa seperti itu, “ terangnya.
Di akhir wawancara, pria lajang ini mengaku mengambil sisi positif dari semua kejadian tersebut. Baginya yang terpenting sekarang adalah fokus pada kondisi kesehatan.
“Semoga kesehatan saya kedepan lebih baik dan wabah Corona di Indonesia bisa lekas selesai, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).