“Tampak Luar Bagus, Tapi Di Dalamnya Membahayakan…”
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengecek tembok di dalam kelas 6 SD N Ngroto, Kec. Pancur yang kondisinya sudah miring.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengecek tembok di dalam kelas 6 SD N Ngroto, Kec. Pancur yang kondisinya sudah miring.

Pancur – Sejumlah ruang kelas di SD N Ngroto Kecamatan Pancur kondisinya memprihatinkan. Sebagian besar kusen-kusen sudah keropos dimakan rayap. Bahkan tembok pembatas kelas 6 nyaris jebol, sehingga membahayakan keselamatan guru maupun siswa.

Kepala SD N Ngroto, Hintikah mengeluhkan masalah itu ketika Bupati Rembang, Abdul Hafidz datang di sela-sela peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dipusatkan di sekolah tersebut. Hintikah menceritakan Ketika hujan deras, proses pembelajaran menjadi kurang nyaman. Ia mengingatkan kepada guru untuk memojokkan para siswa di sudut kelas, sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi peristiwa buruk, tidak sampai memakan korban.

“Saya kemarin lihat ada bangunan SD di daerah lain ambruk. Saya cuman bisa berdo’a semoga tidak terjadi di SD N Ngroto. Ini banyak kayu kusen-kusen yang dimakan rayap. Tembok juga sudah rusak terkikis. Mohon kiranya bisa dibantu, “ kata Hintikah.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, Musyafa berpendapat jika dilihat dari luar, kondisi bangunan SD N Ngroto tampak bagus. Tapi begitu dicek ke dalamnya, ternyata membahayakan. Menurutnya, dari sisi kekuatan bangunan, mengkhawatirkan.

Berawal dari kondisi itu pula, PWI memusatkan peringatan Hari Pers Nasional di desa-desa terpencil, guna mengetahui sejauh mana kondisi pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian.

“Belum lama ini kita sambangi SD N Ngajaran, Kecamatan Sale. Sekarang di SD N Ngroto Kecamatan Pancur. Masalah kondisi ruang kelas, sama-sama jadi keluhan. Semoga selama musim penghujan sampai nanti diperbaiki, nggak ada korban, “ tuturnya.

Mendengar keluhan tersebut, Bupati Rembang, Abdul Hafidz berjanji Pemkab akan memperbaiki ruangan kelas yang rusak. Jika perlu rehab ringan, bisa dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2020 ini. Tapi manakala sudah rusak berat dan harus dibongkar total, menurutnya harus sabar menunggu sampai tahun 2021 mendatang.

“Pekan ini biar dicek oleh tim, nanti disimpulkan, hanya rehab ringan atau perlu dibongkar. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab kami. Jangan khawatir bu Hintikah, “ tegasnya.

Hafidz kemudian masuk ke dalam ruang kelas yang rusak. Begitu melihat tembok dengan kondisi tidak rata dan nyaris roboh, ia langsung menelfon Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Mardi, agar tim dari dinas turun mengecek, sekaligus merancang penanganan. Hafidz selanjutnya berbincang-bincang dengan sejumlah siswa kelas 6. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan