Jalan Longsor Meluas Di Pinggir Sungai Bagan, Anggota DPRD Beri Desakan
Anggota Komisi III DPRD Rembang, Jasmani yang juga warga Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem mengecek jalan longsor di pinggir Sungai Bagan, Senin pagi (24/02).
Anggota Komisi III DPRD Rembang, Jasmani yang juga warga Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem mengecek jalan longsor di pinggir Sungai Bagan, Senin pagi (24/02).

Lasem – Akses jalan di pinggir Sungai Bagan, turut tanah Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem longsor atau amblas sepanjang kira-kira 50 an Meter. Akibatnya jalan nyaris putus, karena lebih dari separuh tergerus longsor.

Anggota Komisi III DPRD Rembang, Jasmani “Jayeng” yang juga berasal dari Desa Gedongmulyo, Senin pagi (24 Februari 2020) mengecek lokasi longsor tersebut.

Ia mencermati ada 2 kemungkinan penyebab. Yang pertama, karena murni longsor akibat pengaruh curah hujan tinggi, sedangkan penyebab kedua terjadi kebocoran air dari pipa PDAM yang berada di sepanjang jalur itu, sehingga memicu longsor. Untuk saat ini, debet air Sungai Bagan tidak begitu banyak atau tidak terjadi banjir.

“Waktu ada petugas PDAM di lokasi saat saya tanya, jawabnya nggak ada kebocoran pipa. Tapi ada yang bilang sempat ada kebocoran. Soalnya kalau nggak ada air, nggak mungkin longsor, “ ujarnya kepada Reporter R2B.

Peristiwa jalan longsor di pinggir Sungai Bagan ini merupakan kali kedua, posisinya di sebelah selatan. Beberapa tahun lalu, longsor lebih parah juga terjadi di sisi sebelah utara.

“Yang sekarang selatan, kalau dulu sebelah utara. Kalau ditotal semua, panjangnya kira-kira antara 150 – 200 Meter, “ imbuhnya.

Jasmani menambahkan dampak dari amblasnya jalan pinggir sungai tersebut, membuat mobil tidak bisa melintas. Karena statusnya sebagai jalur alternatif, sehingga warga kini mengandalkan jalur utama di tengah perkampungan Desa Gedongmulyo. Ia berharap supaya pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memindahkan pipa distribusi air ke titik lain, karena kondisi tanah di sepanjang Sungai Bagan sangat labil.

“Situ jalur alternatif mas, jadi sekarang jalur utama ya lebih ramai. Yang paling mendesak, sebaiknya PDAM memindahkan jalur pipanya. Cari lokasi yang tanahnya nggak labil, “ terang Jasmani.

Pihak PDAM Rembang masih melakukan pengecekan menyeluruh, apakah pipa air di sekitar titik jalan yang longsor, mengalami kebocoran atau tidak. Sejauh ini, belum ditemukan pipa bocor. Direktur PDAM Rembang, Muhammad Affan meduga jalan longsor dulu, baru setelah itu pipa PDAM terlepas.

“Longsor dulu, baru pipa PDAM lepas. Untuk pipa, sementara masih di lokasi tersebut. Soal pipa, menurut rencana memang akan dipindah, ” beber Affan.  (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan