Rembang – Garis pantai sepanjang 63 kilo meter di Kabupaten Rembang belum dioptimalkan untuk mengangkat seni budaya. Padahal sejumlah daerah lain justru menjadikan kawasan pinggir pantai sebagai pusat pertunjukan seni yang memiliki daya tarik luar biasa.
Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto menyampaikan hal itu, saat menghadiri Seminar Pariwisata di Hotel Pollos, hari Minggu (23 Februari 2020). Bayu mencontohkan di pinggir pantai Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pernah ada pentas tari Gandrung Sewu yang menyedot perhatian tingkat nasional bahkan internasional.
Kalau cara tersebut diterapkan di Kabupaten Rembang, menurutnya sangat layak. Apalagi Kabupaten Rembang mempunyai potensi seni gulat bebas ala pesisir pantai, Pathol Sarang maupun beragam tarian. Ia mengajak kalangan pemuda menjadi bagian menciptakan kreativitas, supaya nama Kabupaten Rembang ikut terangkat.
“Coba Rembang kan punya Pathol Sarang, tariannya digelar di pinggir pantai. Mungkin se Jawa Tengah, hanya ada di Kabupaten Rembang. Kalau pemudanya semangat dan menjadi satu bagian, saya yakin Rembang akan terangkat, “ ujarnya.
Bayu Andriyanto berpendapat Kabupaten Rembang selama ini hanya menjadi kota transit. Maka kedepan perlu dirubah, sehingga Rembang tidak lagi hanya untuk transit, tetapi sebagai daerah tujuan para pelancong.
“Warga mau ke arah timur atau wilayah barat, Rembang hanya untuk transit. Kalau pun menginap, mereka nggak lama di sini. Tidak dalam jangka waktu lama, “ imbuh Wakil Bupati.
Lebih lanjut Bayu mendorong kalangan pemuda memahami potensi Kabupaten Rembang dan mempromosikannya melalui media sosial.
“Kalau kalian saja bercerita tentang Rembang tidak bisa, bagaimana orang lain mau tahu tentang Kabupaten Rembang, “ pungkasnya.
Dalam seminar bertajuk Jadilah Generasi Pariwisata Zaman Now yang digelar Ikatan Mas Mbak Rembang (IMMR) bersama Pemkab Rembang ini, diikuti sekira 300 an peserta. Seminar tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi kawula muda, ikut memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).