Pamotan – Rendahnya curah hujan di Kabupaten Rembang dikhawatirkan dapat mengganggu stok pangan. Saat ini masih banyak petani yang belum bisa menanam padi. Kalau pun sudah bercocok tanam lebih awal, kondisinya terancam mati kekeringan.
Agus Mulyadi, perangkat desa Pamotan mengakui fenomena cuaca seperti sekarang, membingungkan para petani. Ia mengingatkan Pemerintah Kabupaten, berkaitan persediaan pangan di tengah masyarakat yang semakin menipis.
“Musim penghujan mundur, curah hujannya rendah sekali. Yang perlu diantisipasi pemerintah adalah stok pangan, karena hasil panen padi kali ini diprediksi menurun, “ ujarnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah ditugasi pemerintah, untuk menjaga ketersediaan pangan. Menurut informasi yang ia terima, stok beras di gudang Bulog Jl. Raya Rembang – Blora cukup untuk 8 bulan kedepan.
“Jangan khawatir kalau soal pangan pak, masyarakat tidak perlu resah. Bulog sudah memastikan kesiapan stok di Kabupaten Rembang, “ bebernya.
Lebih lanjut Hafidz mengingatkan kepada para petani untuk lebih cerdas mengamati perkembangan cuaca. Saat turun hujan deras, jangan langsung buru-buru menanam padi.
“Begitu tanam padi, habis itu ternyata malah nggak ada hujan lagi. Memang masalah cuaca ini nggak bisa menyalahkan siapa-siapa, mpun takdir. Tapi saya berharap petani cerdas melihat situasi cuaca, “ imbuhnya.
Selain itu, Bupati juga mengimbau petani jangan memaksakan diri menanam padi, manakala curah hujan masih rendah. Lebih baik memilih jenis tanaman lain, yang membutuhkan pasokan air tidak terlalu banyak. (Musyafa Musa).