Sedan – Desa mempunyai mobil ambulance sendiri. Apakah memungkinkan bisa seperti itu ? Desa Dadapan, Kecamatan Sedan membuktikan mereka mampu melakukan pengadaan mobil ambulance senilai Rp 200 Juta, karena masyarakatnya membutuhkan.
Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Zuber Utsman, Kamis siang (23 Januari 2020) menjelaskan pelayanan kesehatan di kampungnya menjadi prioritas utama. Ia mengisahkan berawal dari pengalaman ada warganya meninggal dunia di daerah perantauan. Pihak keluarga kesulitan membawa jenazah, begitu tiba di bandara.
Karena kondisi tersebut, muncul ide pengadaan mobil ambulance desa. Alasan lain, ketika ada warga Desa Dadapan meninggal dunia, akan dimakamkan ke pemakaman umum. Jaraknya cukup jauh, hampir 1 kilo meter. Setelah ada mobil ambulance tersebut, keranda jenazah tidak lagi dipikul menggunakan tenaga manusia, tetapi langsung dibawa mobil ambulance.
“Kalau pun ada yang mau mikul, jaraknya jauh. Pundak ya nggak kuat, “ ujarnya.
Mobil ambulance juga bermanfaat untuk mengantar warga yang sakit menuju Puskesmas, maupun dari Puskesmas ke rumah sakit. Termasuk ibu hamil akan melahirkan, menjadi prioritas pelayanan. Kebetulan Desa Dadapan yang dihuni 4.106 jiwa ini, memiliki sejumlah pedukuhan yang terpencar-pencar lokasinya. Keberadaan mobil ambulance dirasa sangat membantu meringankan beban warga.
“Dalam Peraturan Bupati (Perbup) membolehkan. Makanya kita beli mobil ambulance, lengkap dengan sarana pra sarana di dalamnya, “ imbuh Zuber.
Zuber mengakui sementara ini dana operasional mobil ambulance desa, belum dianggarkan. Maka warga yang memanfaatkan, sebagian mengganti ongkos bahan bakar minyak (BBM). Tapi bagi warga yang tidak mampu, tetap digratiskan.
“Kalau kelak sudah dialokasikan dananya ya gratis. Sementara ini bagi warga yang nggak mampu pakai mobil itu, kepala desa ngalahi, sosial murni. Termasuk tenaga sopirnya, “ tandasnya.
Di Kecamatan Sedan, saat ini terdapat 2 desa yang memiliki mobil ambulance. Selain Dadapan, ada pula Desa Bogorejo. (Musyafa Musa).