Disela Pelantikan Pejabat, Bupati Komentari Viralnya Jalan Lingkar
Perbaikan jalan lingkar, Selasa (07/01). (Foto atas) Aparat kepolisian memasang rambu-rambu di akses jalan lingkar yang rusak parah.
Perbaikan jalan lingkar, Selasa (07/01). (Foto atas) Aparat kepolisian memasang rambu-rambu di akses jalan lingkar yang rusak parah.

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz angkat bicara seputar kondisi kerusakan parah di jalan lingkar antara Desa Tireman sampai dengan Desa Gedangan, Rembang. Banyaknya kritikan di media sosial, menurutnya sebagai motivasi pemerintah untuk bergerak lebih baik.

Abdul Hafidz menyampaikan masalah itu dalam sambutannya di lantai IV Gedung Setda, saat pelantikan para pejabat, Selasa (07 Januari 2020). Ia menganggap tidak masalah ketika jalan rusak diupload ke media sosial dan viral. Bahkan sempat pula masuk tayangan TV. Baginya, menjadi cambuk agar pemerintah bekerja lebih keras.

“Satu dua hari ini jalan Gedangan yang rusak sekitar 700 Meter viral di Medsos, bahkan masuk TV, ya nggak apa-apa. Kita anggak anti itu, justru adanya itu menjadi motivasi kita bekerja, “ tandasnya.

Tapi Bupati mengingatkan bahwa ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten panjangnya mencapai 680 kilo meter. Ia menilai mayoritas kondisinya sudah baik, supaya pola pemahaman masyarakat ada keberimbangan. Di sisi lain Hafidz mendorong agar birokrasi pemerintahan bekerja semakin lincah.

“Jangan sampai seolah-olah, perbaikan jalan 600 kilo meter lebih nggak ada artinya, karena jalan rusak berapa ratus meter. Dulu saya sehabis Subuh biasanya wiridan, lha wong mambu santri. Tapi belakangan ini saya nggak wiridan. Saya habis Subuh, langsung buka Medsos, ada apa ini. Ketika ada masalah muncul, kita respon cepat, “ imbuh Bupati.

Hafidz memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, untuk segera melakukan perbaikan jalan lingkar. Meski belum penanganan permanen, tapi paling tidak ada perbaikan secara darurat dulu. Lubang-lubang jalan harus lekas diuruk.

“Hari ini mesti ada perbaikan, walaupun belum bisa menangani secara utuh. Apa yang disampaikan masyarakat, kita buktikan sebagai pelayan yang baik, “ pungkasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Sugiharto memastikan pekerja dan alat berat sudah dikerahkan ke lokasi jalan lingkar, hari Selasa. Mereka memadatkan lubang-lubang jalan yang diuruk dengan grosok, batu belah dan diikat campuran semen. Diprediksi 4 hari atau paling lama seminggu, perbaikan selesai.

“Setelah diuruk, finishingnya kita keraskan. Tadi perwakilan PT. Semen Gresik juga datang ke kantor DPU. Kalau saran saya bisa back up pasca pengerasan, katanya mau dikomunikasikan dulu dengan pimpinannya, ” terang Sugiharto.

Pemkab Rembang sebelumnya hanya mampu menambah jalan beton sepanjang 0,5 kilo meter di jalan lingkar, itu pun menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 1,7 Milyar tahun 2019. Upaya menuntaskan pembetonan sampai Desa Tireman gagal, lantaran usulan ke Bantuan Provinsi senilai Rp 15 Milyar belum cair tahun 2019. Usulan tersebut kembali diajukan tahun 2020 ini. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan