

Rembang – Ada dua Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Rembang yang kondisinya memprihatinkan. Bahkan 1 KUA layak dihapuskan dari daftar aset, karena rusak parah. Kalau sudah dibongkar, konsekuensinya, aktivitas KUA suatu saat nanti akan pindah dan mengontrak untuk sementara waktu, sampai memiliki gedung baru.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah menyampaikan masalah tersebut, seusai upacara memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-74 di Alun-Alun Rembang, Jum’at pagi (03 Januari 2020).
Menurut Atho’illah, bangunan KUA Sulang perlu dibongkar dan dihapus dari daftar aset. Namun sayangnya tahun 2020 belum mendapatkan alokasi dana pembangunan gedung baru, sehingga saat ini mengoptimalkan bangunan yang kondisinya kurang layak.
“Bangunan bagian dalam sudah hancur. Kalau nggak dibongkar, nggak bisa dihapus dari aset. Soalnya kalau nggak melewati prosedur gitu sulit untuk dibangun. Tapi sementara masih dipakai, “ ujarnya.
Selain KUA Sulang, KUA Rembang juga perlu mendapatkan penanganan. Apalagi statusnya bukan milik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang. Tahap awal, pihaknya ingin mengajukan hibah tanah dari Pemkab Rembang. Kalau tidak memungkinkan, diajukan ke Kemenag Pusat, untuk pengadaan tanah. Setelah itu, baru diusulkan anggaran pembangunan gedung baru.
“KUA Rembang juga perlu perhatian. Pokoknya kantor-kantor yang bukan milik kita, harus diprioritaskan. Tahun ini kita hanya dapat gedung Pelayanan Haji Satu Atap, nilainya hampir Rp 3 Milyar. Bangunan dua lantai ditaruh di belakang Kantor Kemenag sekarang, “ terang Atho’illah.
Atho’illah menilai keberadaan Kantor Urusan Agama di setiap kecamatan memiliki peran penting dalam hal keagamaan maupun pembinaan mental masyarakat. KUA sebagai kepanjangan tangan Kementerian Agama, sehingga mengampu fungsi cukup strategis. Kalau tidak ditunjang kantor yang representatif, dikhawatirkan akan menghambat pelayanan.
“Mulai dari urusan nikah, pembinaan mental hingga bagaimana membina calon jemaah haji lebih hebat, sentralnya ya di KUA situ, “ tandasnya.
Sementara itu, peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ke-74 ditandai pelaksanaan sejumlah lomba, santunan anak yatim dan kaum dhuafa. Puncaknya, seusai upacara di Alun-Alun Rembang, ditutup dengan makan bareng peserta upacara dan masyarakat. Kementerian Agama menyediakan 2 ribu porsi makan gratis. (Musyafa Musa).