Rembang – Mencintai budaya Indonesia menjadi tema pokok yang diangkat oleh Gereja Katholik Santo Petrus Dan Paulus di pinggir jalur Pantura, Jl. Diponegoro, tepatnya sebelah timur Taman Kantor Bappeda Rembang. Yang cukup mencolok adalah pohon natal setinggi 3 Meter terbuat dari kain batik, berada di dekat pintu utama gereja.
Salah satu umat Katholik di Gereja Santo Petrus Dan Paulus, Kristina Melati mengaku ingin menonjolkan nuansa lokal khas Kabupaten Rembang. Karena berbahan kain batik, maka jumlah peniti untuk menyambung kain pun cukup banyak, sehingga dalam pemasangannya harus lebih teliti dan hati-hati.
“Lasem terkenal dengan batik, jadi kita terinsipirasi untuk membuat pohon natal dari kain batik. Kita bikinnya dua hari, “ kata Kristina.
Pembuatan pohon natal dari kain batik diprakarsai Orang Muda Katholik (OMK). Pembimbing Orang Muda Katholik (OMK) Rembang, Stefanus Hendri menjelaskan selain pohon natal dari kain batik, pihaknya juga menyiapkan iringan musik gamelan pada malam Misa Natal, tanggal 24 Desember malam dan pentas seni tari khas Kalimantan Barat ketika Misa tanggal 25 Desember pagi. Ia membenarkan pesan Natal tahun ini, bagaimana umat Katholik lebih mencintai keberagaman budaya Indonesia.
“Temanya tentang budaya Indonesia, makanya ada pula tari khas Kalimantan Barat, tari burung. Kita ada seni karawitan, seperangkat gamelan, untuk memeriahkan malam misa Natal yang akan dihadiri sekira 1.000 an jemaat. Kalau tahun lalu kita buat pohon natal dari botol bekas air mineral. Tahun ini beda lagi, “ tutur Hendri.
Sementara itu, dalam pengamanan Natal di Kabupaten Rembang, aparat kepolisian melakukan penjagaan gereja selama 24 jam non stop yang masuk skala prioritas.
Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto didampingi Kabag Operasional, Kompol Yohan Setiajid menyatakan pengamanan akan semakin diperketat saat kegiatan Misa Natal. Di Kabupaten Rembang, saat ini terdapat 34 titik gereja, 8 diantaranya berada di dalam Kota Rembang dan menjadi prioritas pengamanan.
“Anggota polisi dibackup TNI dan Satpol PP terus memantau kondisi gereja. Sejauh ini aman. Kita akan intensifkan lagi, saat Misa Natal, karena jumlah jemaat gereja yang datang semakin banyak, “ terangnya. (Musyafa Musa).