Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz, sempat terkejut saat ditanya oleh seorang pelajar, pengalaman sulit apa yang pernah dialami, pada waktu masih kecil dan remaja dulu.
Abdul Hafidz mengakui ia terlahir dari orang tua petani, dengan kondisi keluarga yang tidak terlalu mampu. Namun ia dibekali ilmu yang cukup, sehingga membuatnya selalu optimis. Baginya, ilmu merupakan modal berharga untuk menunjang segala aktivitas yang ditekuni. Kalau sudah punya ilmu, maka seseorang tinggal mengalir saja. Saat kecil dulu, ia pribadi sama sekali tidak pernah mempunyai angan-angan akan menjadi Bupati.
“Aktivitas yang kami tekuni, diperjuangkan dan dicita-citakan. Dulu saya nggak punya angan-angan jadi Bupati. Tapi kuncinya anda harus punya ilmu. Ilmu itulah yang akan mengantarkan kita, “ kata Bupati.
Abdul Hafidz menambahkan dengan ilmu, ketika seseorang menjalani sebuah profesi, maka akan mudah menyesuaikan. Ibaratnya, tinggal memoles. Ia mengingatkan para pelajar harus mempunyai cita-cita. Namun jangan sampai cita-cita itu, justru membuat terbebani.
“Misalnya saya optimis harus jadi dokter, jangan sampai terbebani. Nanti kalau nggak jadi, malah putus asa, “ imbuhnya.
Tiap kali berjumpa dengan pelajar, Hafidz sering menyampaikan kebijakan Pemkab Rembang, terkait beasiswa kuliah gratis bagi lulusan SMA sederajat berprestasi dari keluarga tidak mampu. Ia berharap hal itu dapat memacu mereka, belajar lebih giat.
“Yang kami biayai nggak hanya seluruh biaya kuliah, tapi juga biaya hidupnya, “ pungkas Hafidz. (Musyafa Musa).