Rembang – Pihak Rumah Sakit dr. R. Soetrasno Rembang menyiapkan penggantian seluruh kran air dan bolam lampu yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Rembang tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi, sehingga harus dilakukan upaya semacam itu ?
Kepala Seksi Pengembangan Rumah Sakit dr. R. Soetrasno Rembang, Nurdin Fahrudi mengatakan pihaknya sedang menetapkan target agar rumah sakit dr. R. Soetrasno pada akhir tahun 2019 ini mampu mengantongi seritifkat Green Hospital dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Bukan sekedar meraih sertifikat, namun penggantian kran air dan bolam lampu lebih ditujukan untuk menghemat air dan listrik. Nantinya, kran ulir diganti dengan kran otomatis yang airnya mati dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan bolam lampu biasa, diganti lampu LED. Selain lebih hemat, juga ramah lingkungan.
Penggantian tersebut tidak menggunakan pengadaan besar-besaran, melainkan melalui skema himbauan kepada sekira 1.000 orang karyawan rumah sakit, membantu secara suka rela. Bagi yang tidak mampu membantu barang, maka bisa membantu tenaga untuk memasang.
“Misalnya untuk dokter, dihimbau nyumbang sekian jumlah. Yang level di bawahnya berapa. Jadi bukan lewat pengadaan besar-besaran. Yang nggak mampu, menyumbang tenaga memasang lampu dan kran, “ terangnya.
Nurdin menimpali sertifikat Green Hospital, tentunya juga mewajibkan penghijauan di lingkungan rumah sakit. Contohnya, saat bulan Agustus kemarin, pihaknya mengimbau karyawan membawa bibit tanaman untuk ditanam di rumah sakit.
“Pas Agustusan kita serentak bawa tanaman dari rumah. Jadi sekarang di setiap sudut rumah sakit, kondisinya hijau, “ imbuh Nurdin.
Selain itu, keberadaan bank sampah rumah sakit turut dioptimalkan dalam pengolahan sampah, sesuai jenisnya. Termasuk biopori untuk memperbanyak daerah resapan air, ikut dinilai menuju Green Hospital.
“Arahnya kita bisa raih Green Hospital. Tapi tujuan jangka panjangnya adalah penghematan air dan listrik, sekaligus mewujudkan kondisi yang ramah lingkungan, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).
