Rembang – Kyai Mustofa Bisri atau Gus Mus memiliki hubungan erat dengan ulama Kyai Maimoen Zubair.
Setelah Kyai Maimoen Zubair wafat, Gus Mus pada Kamis malam (08/08/2019) datang ke rumah duka, untuk mengikuti tahlil. Namun di tengah perjalanan mendekati kediaman Kyai Maimoen Zubair di sekitar Pondok Pesantren Al-Anwar, mobil yang ditumpanginya terjebak macet di jalur Pantura.
Pada Jum’at pagi (09 Agustus 2019) saat ditemui seusai mengisi pengajian rutin di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Gus Mus mengisahkan ada santri yang datang menawarkan untuk naik sepeda motor. Ia memilih pindah naik motor dan akhirnya tiba di kediaman Alm. Kyai Maimoen Zubair di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.
“Macet ketika mau masuk Al-Anwar, nggak bisa masuk. Terus ada anak yang nawari naik motor. Saya turun, kemudian naik motor menuju pondok pesantren, “ ujarnya kepada wartawan.
Menyangkut wafatnya Kyai Maimoen Zubair, kegiatan di Pondok Pesantren Al-Anwar tetap jalan, karena Kyai Maimoen sudah mengkader putera-puteranya.
“Ada putera-puteranya, mereka sudah dikader semua sama Mbah Moen. Pengajian segala macam di Al-Anwar tetap jalan, nggak ada masalah, “ imbuh Gus Mus.
Sementara itu, di lokasi lain, para jemaah Sholat Jum’at membacakan surat Al-Fatihah, ditujukan kepada Kyai Maimoen Zubair yang telah berpulang ke Rahmatullah. Di Masjid Ngotet, Rembang misalnya, sebelum Sholat Jum’at berlangsung, pengurus ta’mir memimpin do’a untuk Mbah Moen.
Kyai Maimoen Zubair sebelumnya wafat di tanah suci Makkah, saat menunaikan ibadah haji, Selasa (06 Agustus 2019). Jenazah Kyai Maimoen Zubair dimakamkan di kawasan makam Ma’la, sekira 1 kilo meter sebelah utara Masjidil Haram. (Musyafa Musa).