Rembang – Kepala sekolah SD yang baru, mayoritas ditempatkan ke wilayah pinggiran. Tetapi untuk personel kepala sekolah yang lama berada di daerah pinggiran, akan dipindahtugaskan menuju tempat tugas lebih dekat dengan pusat ibu kota kabupaten.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu, seusai melantik 122 kepala sekolah, di aula lantai IV Kantor Bupati Rembang, Jum’at (19 Juli 2019). Rinciannya 121 orang Kepala SD dan 1 Kepala Sekolah TK.
Menurut Bupati, dengan cara penempatan kepala sekolah semacam itu, diharapkan muncul rasa keadilan dan tidak ada anggapan seseorang sengaja dibuang ke daerah pelosok.
“Jadi biasanya kita menempatkan mereka yang baru menjabat kepala sekolah di wilayah agak pinggir. Sedangkan yang sudah menjabat kepala sekolah di pinggiran, kita geser ke tengah jadi biar adil, jangan sampai ada pandangan bahwa ini dibuang, itu dibuang. Tentu kompetensi tetap jadi pertimbangan utama, “ ujarnya.
Bupati menambahkan saat ini masih ada 40 an lebih jabatan kepala sekolah yang kosong. Rencananya tahun 2020 mendatang, akan ada pelantikan lagi. Target ke depan, Pemkab akan memperlakukan semua sekolah secara adil. Mulai dari sisi infrastruktur, maupun tenaga pendidiknya.
“Tidak ada sekolah desa, gunung ataupun sekolah kota bahkan sekolah favorit. Semua sama, “ ungkap Hafidz.
Bupati turut mendorong kepala sekolah yang baru dilantik untuk mengeluarkan kemampuan maksimal dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya. Pemberlakuan sistem zonasi saat penerimaan peserta didik baru (PPDB), harus dijawab dengan upaya guru-guru di sekolah manapun mampu memberikan sistem pembelajaran yang baik, demi mencetak anak didik yang berkwalitas. (Musyafa Musa).