Bulu – Sekolah yang berada di daerah pelosok diminta tidak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan siswa, dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Pasalnya, pemerintah mengoptimalkan sistem zonasi atau kewilayahan dan tidak mengandalkan baik buruknya nilai.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan hal itu saat Talkshow Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar di SMP N II Bulu, Jl. Raya Sulang – Sumber, Rabu pagi (15 Mei 2019). Ia sangat setuju dengan adanya kebijakan tersebut, untuk menyelamatkan sekolah-sekolah pinggiran yang sering kekurangan murid.
Jangan hanya sekolah yang punya nama saja kebanjiran peserta didik baru, sedangkan sekolah yang tidak punya nama, muridnya sangat sedikit. Hal itu dipicu karena anak-anak dari keluarga mampu cenderung mencari sekolah favorit
“Anak masuk sudah tidak memakai nilai. Tapi pakai zonasi. Kalau sistem yang lama PPDB diteruskan, berbahaya. Bagaimana kalau sekolah nggak punya nama atau kurang dikenal, pasti akan semakin mati. Dengan zonasi, maka sekolah memiliki status yang sama. Pemerintah wajib mencerdaskan anak bangsa tanpa pandang bulu, “ ujarnya.
Kepala SMP N II Bulu, Sumarsono mengatakan saat ini jumlah murid di sekolahnya sekira 190 an anak, dari kelas 7 – 9. Trend dua tahun terakhir mengalami penurunan.
Maka pihaknya menggulirkan sejumlah program untuk menarik peserta didik baru. Salah satunya yang banyak diminati adalah bantuan transport gratis. Selain itu nantinya, sekolah akan membuka ekstra kurikuler hafalan kitab suci Alqur’an.
“Dengan kehadiran pak Bupati rawuh kesini, insyaallah SMP N II akan tetap eksis pada masa mendatang, bisa berkembang dan sejajar dengan SMP yang lain. Kami dengan temen-temen ingin menjual produk, yang bisa laku dibeli masyarakat, “ bebernya.
Dalam Talkshow Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar, Bupati membuka dialog interaktif dengan warga sekolah maupun masyarakat melalui facebook Radio R2B. Acara tersebut disiarkan langsung oleh 3 stasiun radio secara serempak. Siaran ulangnya akan hadir di 98,4 FM Radio R2B, Rabu malam pukul 20.00 Wib. (Musyafa Musa).
