Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang meminta kepada agen gas elpiji, untuk menjamin kelancaran distribusi gas elpiji 3 Kg, selama bulan Ramadan hingga Lebaran nanti. Kalau sampai terjadi kelangkaan, masyarakat pasti akan teriak memprotes.

Abdullah Zawawi, Asisten Sekda Bidang Ekonomi Dan Pembangunan menyampaikan masalah tersebut saat rapat koordinasi lintas sektoral menghadapi puasa & lebaran di lantai IV Kantor Bupati Rembang, Kamis siang (02 Mei 2019).

Pejabat yang biasa dipanggil Ook ini menganggap gas elpiji sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Begitu langka, warga akan kebingungan. Biasanya mendekati Hari Raya Idul Fitri, ada tambahan stok yang disiapkan di tingkat agen. Apabila Pemkab menerima laporan kelangkaan, stok tersebut akan langsung dikirim.

“Masalah gas ini jangan sampai ada laporan gas langka. Bodo-bodo wong gak iso masak, matek. Tenan iki. Untuk itu perlu ada kesiapan tambahan. Jadi sewaktu-waktu bisa dikerahkan ke lokasi yang langka, “ ujar Ook.

Zawawi juga menyoroti tentang Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ia memerintahkan kepada Dinas Sosial memastikan penyaluran sesuai waktu yang telah ditetapkan. Jangan sampai terlambat, karena kebutuhan warga menjelang Lebaran cenderung meningkat.

“Mana Dinas Sosial, hadir ya. Mas mohon untuk bulan ini sama Ramadan, penyaluran BPNT jangan sampai terlambat. Berkaitan masalah pangan soalnya, penting, “ tandasnya.

Berdasarkan data Bagian Perekonomian Pemkab Rembang, gas elpiji 3 Kg yang disalurkan selama bulan Januari sebanyak 387.680 tabung, kemudian bulan Februari 368.480 dan bulan Maret naik menjadi 372.000 tabung.

Pihak Pemkab Rembang mengingatkan gas elpiji 3 Kg hanya untuk keluarga miskin dan usaha kecil. Keluarga yang sudah mampu diminta memakai bright gas atau gas 12 Kg. (Musyafa Musa).