Sarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang merancang program bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah berani menyatakan tidak perlu dibantu lagi.
Taj Yasin menyampaikan hal itu saat menghadiri Gebyar PKH dan peresmian Pasar Kramat di Desa Nglojo, Kecamatan Sarang, Kab. Rembang, Rabu pagi (01 Mei 2019). Taj Yasin mengemukakan selama menjabat sebagai Wakil Gubernur, dirinya baru menemukan masyarakat yang berani diwisuda dari PKH, hanya di Kabupaten Rembang. Menurutnya, mereka adalah orang-orang yang hebat.
Wakil Gubernur mendorong nantinya Pemprov Jawa Tengah ingin ada pelatihan kreativitas ekonomi bagi masyarakat yang keluar dari PKH, sehingga bisa lebih berdaya.
“Karena sekarang banyak orang yang tidak mau mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang sudah sukses, orang yang sudah bisa keluar dari garis kemiskinan. Karena hasil kulo mimpin Jawa Tengah kalih Mas Ganjar muter 35 Kabupaten kulo dereng nemuaken ada yang berani diwisuda dari program PKH kecuali Kabupaten Rembang dan Khususnya di Kecamatan Sarang, ” ungkapnya
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur bersama Bupati Rembang, Abdul Hafidz turut merasakan jajan langsung di Pasar Kramat. Pasar yang menjual jajanan, makanan dan minuman tradisional itu menjadi yang kedua setelah pasar Brumbung di Desa Banggi Petak, Kecamatan Kaliori.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan Gebyar PKH Kecamatan Sarang tahun 2019 sebagai salah satu cara menekan angka kemiskinan. Selain itu, untuk mengangkat potensi Pasar Kramat. Menurutnya, dengan pembukaan Pasar Kramat diharapkan dapat memberikan peluang menumbuhkembangkan perekonomian.
“Sekarang pertumbuhan ekonomi sudah menggeliat di Kabupaten Rembang maka peluang ini harus kita tangkap dengan baik. Adanya pasar kramat inilah salah satu upaya kita menangkap bahwa perekonomian bisa tumbuh di wilayah masing-masing, “ terang Hafidz. (Musyafa Musa).