Kerap Tergenang, Jalan pun Cepat Rusak
Jalan utama antara Desa Sambiyan ke Desa Dresi Kulon Kec. Kaliori terendam limpasan air, Jum’at pagi (05/04).
Jalan utama antara Desa Sambiyan ke Desa Dresi Kulon Kec. Kaliori terendam limpasan air, Jum’at pagi (05/04).

Kaliori – Genangan air yang menutupi akses jalan raya antara Desa Sambiyan dengan Desa Dresi Kulon Kecamatan Kaliori, dikeluhkan para pengguna jalan.

Genangan air terjadi karena kondisi saluran tidak memadai di kanan kiri jalan. Padahal kalau sejumlah desa bagian selatan di Kecamatan Sumber hujan deras, larinya air termasuk menuju ke jalur tersebut.

Suparno, seorang pengguna jalan mengatakan genangan yang menutupi jalan, Jum’at pagi (05 April 2019) tergolong cukup parah. Panjangnya mencapai 50 an Meter. Hampir seluruh badan jalan tertutup air, sehingga warga yang lewat harus melaju pelan-pelan. Pria warga Desa Sambiyan Kecamatan Kaliori ini menyebutkan akibat seringnya terendam banjir, jalan di ruas itu mudah rusak. Berulang kali diperbaiki, namun kemudian hancur lagi. Menurut Suparno, solusi paling tepat dengan menormalisasi saluran, sehingga aliran air menjadi lebih lancar.

“Semalam sini nggak hujan lho mas, tapi karena daerah selatan hujan deras, ya airnya kan sampai sini. Dari saluran meluber ke jalan raya. Jalan itu sebenarnya sudah sering ditambal, tapi cepat rusak, karena terendam air. Mohon kiranya saluran dikeduk, biar jalannya nggak kebanjiran, “ kata Suparno.

Seorang warga Desa Jatihadi Kecamatan Sumber, Markum membenarkan saat ini bendungan Kedungsapen, Jatihadi, debet airnya lumayan besar. Hal itu disebabkan hujan deras di desa Krikilan, Logung, Ronggo dan sekitarnya. Pendangkalan bendung parah, sehingga air langsung melimpas. Selain mengalir ke sungai besar di jalur Pantura Kaliori, air juga mengalir ke sudetan saluran irigasi menuju Desa Sambiyan.

“Pokoknya dari Dusun Padas Desa Jatihadi ke selatan, hujannya deras sekali. Lha begitu masuk bendungan Jatihadi, tampungan air nggak ada. Air ya langsung bablas ke sungai sama irigasi. Kalau pas musim kering, dasar bendung dipakai untuk track-trackan motor trail, “ kata Markum.

Markum menambahkan kalangan petani di kampungnya sudah sering mengajukan supaya Bendungan Kedungsapen dikeruk. Ketika tampungan air memadai, diharapkan ada cadangan air saat kemarau. Namun sampai sekarang usulan belum terealisasi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan