Rembang – Baliho untuk kampanye Millenial Road Safety Festival (MRSF) atau keselamatan berlalu lintas bagi kalangan millenial yang bergambar Presiden Joko Widodo naik sepeda motor menuai sorotan.
Baliho berukuran besar semacam itu, terpasang di depan Kantor Bupati dan DPRD Rembang, kemudian di dekat jembatan Kiringan, perbatasan antara Rembang – Lasem.
Puji Santoso, anggota DPRD Rembang dari Fraksi Gerindra mempertanyakan kenapa harus gambar presiden petahana Joko Widodo, yang saat ini juga maju dalam pencalonan presiden. Ia berpendapat kalau ingin obyektif, bisa saja gambar itu dipajang tokoh Kapolri, karena kegiatan Millenial Road Safety Festival secara masif digelorakan oleh pihak kepolisian. Puji menyadari isi baliho memang tidak mengandung unsur kampanye Pemilu, namun patut diduga cenderung memanfaatkan kekuasaan, untuk meraih simpati pemilih, terutama kaum millenial.
“Idealnya kalau Millenial Road Safety Festival, ya nggak pakai ikon calon presiden. Ini kan masa kampanye, masa rawan. Tapi nggak perlu kami protes, karena banyak celah hukum yang mereka bisa manfaatkan. Kita tahu sendiri lah yang memegang kekuasaan akan memanfaatkan kekuasaannya. Silahkan masyarakat menilai, “ kata Puji.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, AKP Roy Irawan menanggapi gambar Jokowi naik sepeda motor dikeluarkan oleh Sekretariat Negara. Kapasitasnya sebagai Presiden, bukan dalam rangka kampanye Pemilu. Tidak hanya di Kabupaten Rembang, tetapi di daerah – daerah lain se Indonesia, gambar untuk kegiatan Millenial Road Safety Festival sama seperti itu.
“Gambar dikeluarkan oleh Sekretariat Negara, kapasitas beliau sebagai kepala negara, tidak dalam rangka kampanye. Kabupaten dan provinsi yang melaksanakan kampanye Millenial Road Safety Festival semua sama, tidak hanya Rembang, “ tandasnya.
Roy menambahkan puncak peringatan kampanye Millenial Road Safety Festival akan berlangsung di Jl. Kartini, utara Perempatan Zaeni Rembang, pada hari Kamis, 28 Februari 2019. Pihaknya akan mulai menutup akses jalan tersebut pada hari Rabu (27/02), karena diperkirakan 3 ribu peserta akan hadir. Namun jika saat hari pelaksanaan peserta membludak, bisa saja penutupan jalan ditambah sampai perempatan Eks Stasiun Rembang.
“Selebaran terkait penutupan jalan, sudah kami sampaikan kepada pemilik toko di Jl. Kartini, Rabu sudah mulai ditutup. Yang jelas untuk perempatan Zaeni ke utara sampai Warung Ndesa, kami tutup. Pas hari H, akan kita lihat situasinya, “ beber Roy.
Kasat Lantas menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. Sasarannya lebih fokus ke kalangan millenial, karena belakangan ini korban meninggal dunia akibat kecelakaan, didominasi kaum remaja atau millenial. (Musyafa Musa).