Ditanya Soal Khotib Nyerempet – Nyerempet Capres, Begini Tanggapan Kemenag
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah Muslim.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah Muslim.

Rembang – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang mengakui ada khotib yang memasukkan materi ceramahnya berbau kepentingan politik. Meski tidak secara fullgar, namun hal itu tetap diminta jangan terulang lagi. Mengingat tensi politik menjelang Pemilu 17 April 2019 semakin menghangat, utamanya dalam kontestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah Muslim menjelaskan materi khutbah yang menyerempet tentang pilihan Capres Cawapres memang ada. Maka ia berharap para khotib ketika menyampaikan kutbah sholat jum’at, bisa lebih bijak dan tidak perlu menyinggung soal politik. Dalam waktu dekat ini, Kementerian Agama juga akan mengumpulkan perwakilan pengurus ta’mir se Kabupaten Rembang, sehingga mereka saling mengingatkan, manakala terjadi penyimpangan saat berkhutbah.

“Yang nyerempet – nyerempet ada, namun bisa kita kondisikan tidak meluas. Kami ingatkan jangan ganggu batin umat dengan hal – hal seperti itu. Lebih baik cari materi yang menenangkan, “ kata Atho’illah.

Atho’illah menambahkan tempat ibadah, fasilitas negara maupun fasilitas pendidikan dilarang untuk kegiatan kampanye, termasuk alat peraga kampanye wajib steril. Ia justru mendorong tempat – tempat tersebut menjadi sarana pemersatu bangsa.

“Kami ingin, masjid, sekolah maupun tempat – tempat milik negara menjadi fasilitas dalam rangka kebersamaan umat. Dijaga bareng – bareng untuk NKRI, “ tandasnya.

Pihak Kementerian Agama mempersilahkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta jajarannya, rutin memantau isi khotib sholat jum’at di Masjid. Menurut Atho’illah, kalau sudah mengajak memilih pasangan tertentu dan melanggar regulasi aturan, Bawaslu mesti turun tangan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan